Isi Curhatan Arya Daru Pada Badan Amal, Berulang Kali Ungkap Niatan untuk Mengakhiri Hidup
Ulfa Lutfia Hidayati July 30, 2025 01:34 PM

Grid.ID - Polisi akhirnya mengungkap penyebab kematian diplomat Kemenlu Arya Daru yang tewas terlilit lakban. Hasil pemeriksaan jejak digital menunjukkan Arya Daru sempat curhat pada badan amal tentang keinginannya untuk bunuh diri.

Hasil investigasi ini dipaparkan polisi dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025). Ahli Digital Forensik Bareskrim Mabes Polri Ipda Saji Purwanto menyebutkan Arya Daru sempat mengirim email pada badan amal yang menaungi orang yang mengalami tekanan dan keinginan bunuh diri.

"Terkait bunuh diri kami temukan di akun Yahoo korban yang dikirim dari tahun 2013 sebanyak 11 segmen, dan di tahun 2021 sebanyak 9 segmen ke salah satu badan yang menyediakan layanan dukungan emosional rahasia bagi orang yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri," ungkap Ipda Saji.

Ia menegaskan kalau dalam riwayat digital Arya Daru tidak ditemukan adanya pencarian terkait cara bunuh diri menggunakan lakban. Namun, email curhatan yang dikirimkan korban kepada badan amal menunjukkan keinginan untuk mengakhiri hidup.

"Pencarian atau keyword lakban atau dibungkus kepalanya itu tidak ada. Tapi di informasi email tahun 2021, pada intinya dari 9 segmen itu bahwa korban sedang bercerita dengan badan amal itu, ketika melihat gedung tinggi ingin mencari cara meloncat dari atas. Kemudian kalau melihat pantai dia ingin menenggelamkan diri," lanjutnya.

Dalam pemaparannya, Ketua Umum Apsifor Nathanael E. J. Sumampouw menyebut Arya Daru dikenal sebagai seseorang yang memiliki pribadi positif di lingkungan sekitarnya. Namun ia kesulitan mengekspresikan emosi negatif yang dirasakannya saat menghadapi tekanan.

"Bahwa masa-masa akhir kehidupannya sebagai diplomat, almarhum bertugas melindungi WNI, pekerja kemanusiaan, memikul berbagai tanggung jawab menjalankan tugas profesional sekaligus peran humanistik sebagai pelindung, rescuer bagi WNI yang terjebak situasi krisis," papar.Nathanael.

Selain itu, berdasarkan analisa Psikologi Forensik, Arya Daru disebut mengalami burnout di masa akhir kehidupannya. Hal ini dipengaruhi oleh tuntutan pekerjaannya sebagai diplomat yang menuntut empati serta kepekaan emosional yang tinggi.

"Ini menimbulkan dampak seperti burnout, fatigue, kelelahan kepedulian. Dinamika psikologis itu kami temukan di masa akhir kehidupannya," imbuhnya.

Sebagai informasi, Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan kepala tertutup lakban dan tubuh dibungkus selimut.

Polisi menyatakan bahwa pintu kamar terkunci dari dalam, dan tidak ditemukan tanda kekerasan dari luar. Temuan ini memicu berbagai spekulasi, termasuk dugaan bunuh diri atau pembunuhan.

Berdasarkan hasil analisis penyidik, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menyimpulkan Arya Daru dinyatakan meninggal tanpa ada keterlibatan orang lain. Polisi juga menegaskan tidak ada unsur pidana dalam kematian pria 39 tahun tersebut.

"Indikator kematian pada ADP ini meninggal tanpa keterlibatan pihak lain. Penyelidik juga menyimpulkan belum ditemukan adanya peristiwa pidana terhadap korban," tegas Wira.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.