DPD RI Optimistis Target 20 Juta Penerima MBG Sebelum 17 Agustus 2025 Tercapai
GH News July 30, 2025 08:05 PM

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tamsil Linrung, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berhasil mengakselerasi pertumbuhan penerima manfaat. 

Tamsil optimistis target 20 juta penerima manfaat sebelum 17 Agustus 2025 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat dicapai.

MBG adalah program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, terutama anakanak, ibu hamil, dan menyusui. 

Program ini mulai dilaksanakan pada 6 Januari 2025 dan ditargetkan menjangkau 20 juta penerima manfaat sebelum 17 Agustus 2025

“Presiden sangat serius dengan program ini, terlihat dari kebijakan anggaran yang beliau tempuh. Dukungan kebijakan tersebut, harus diimbangi dengan kolaborasi semua pemangku kepentingan untuk mengakselerasi capaian sesuai target," kata Tamsil, Rabu (30/7/2025).

Dalam masa reses, Senator yang mewakili Provinsi Sulawesi Selatan ini mengaku telah mengunjungi beberapa dapur layanan MBG, seperti SPPG Minasa Te’ne dan SPPG Bungoro di Kabupaten Pangkep, serta SPPG Pattallassang di Kabupaten Takalar. 

Dia juga menggali informasi langsung dari para pengelola, serta berdialog dengan Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau terkait pelaksanaan program di wilayah tersebut.

Saat ini, tercatat dua SPPG telah beroperasi di Kabupaten Pangkep. Volume pelayanannya juga meningkat signifikan. 

SPPG Bungoro, misalnya, semula hanya melayani 1.700 siswa saat peluncuran, namun dalam waktu seminggu berhasil menjangkau 2.983 siswa. Adapun SPPG Minasa Te’ne telah memberikan layanan kepada 3.216 penerima manfaat.

Tamsil mengapresiasi kinerja Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadang Hindayana, dalam mengakselerasi implementasi program. Dia mendorong sinergi lintas sektor agar program terus berlanjut dan berkembang.

"Makan bergizi adalah program anyar. Baru dikenal di Indonesia dan melibatkan infrastruktur serta suprastruktur yang kompleks. Maka capaian saat ini sudah di jalur yang tepat," ujarnya.

Selain mendorong percepatan pelaksanaan MBG, Tamsil menekankan pentingnya menjaga kualitas layanan secara ketat. Menurutnya, keberhasilan program sangat bergantung pada standar pelaksanaan di lapangan.

“Rantai pasok yang terlibat harus mengimplementasikan quality control. Aspek higienitas dan nilai gizi diperhatikan dengan cermat. Sepiring menu MBG adalah pesan tentang literasi gaya hidup sehat yang menentukan masa depan bangsa," ucapnya.

Tamsil menilai MBG adalah program yang menampilkan langsung wajah Presiden di hadapan rakyat. 

Menurutnya, jangkauan layanan yang merata ke seluruh wilayah Indonesia merupakan keniscayaan.

Tamsil menambahkan, MBG membuka akses kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anakanak, ibu hamil, dan ibu menyusui. 

Tak hanya itu, program ini turut mendorong distribusi keadilan sosial melalui penyediaan gizi yang merata hingga ke pelosok.

Mantan pimpinan Badan Anggaran DPR itu menyebut keberanian Presiden Prabowo Subianto dalam mengalokasikan anggaran ratusan triliun rupiah untuk MBG sebagai refleksi dari keberpihakan kepada rakyat kecil.

Tamsil menyatakan, anggaran jumbo itu bisa saja diarahkan pada kebijakan yang menguntungkan sektor korporasi atau usaha padat modal.

Namun, kata dia, Prabowo memilih berpihak pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah. “Padat karya, menggerakkan sektor riil, dan memberdayakan ekonomi lokal. Ini soal political will, makanya saya mendorong MBG digaspol," imbuhnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.