SURYAMALANG.COM, MALANG - Gelaran Porprov Jatim 2025 yang berlangsung pada Juni hingga awal Juli 2025 lalu membawa dampak positif terhadap sektor pariwisata Kota Malang.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat adanya kenaikan signifikan pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel selama periode tersebut.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan bahwa lonjakan angka hunian ini tidak lepas dari peran Kota Malang sebagai salah satu tuan rumah Porprov Jatim 2025.
“TPK hotel secara total pada Juni 2025 mencapai 49,39 persen, naik sebesar 4,80 poin dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya saat rilis data resmi statistik, Jumat (1/8/2025).
Secara lebih rinci, TPK hotel bintang mencatat angka yang lebih tinggi lagi, yakni 60,97 persen, meningkat 4,94 poin dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, hotel nonbintang juga menunjukkan kinerja positif, dengan TPK mencapai 35,33 persen, masih lebih tinggi dibandingkan bulan Mei 2025.
Selain perkembangan pariwisata, BPS Kota Malang juga merilis data inflasi Juli 2025.
Umar menyebut inflasi Kota Malang secara bulanan (month to month) tercatat sebesar 0,12 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi Provinsi Jawa Timur (0,22 persen) dan nasional (0,30 persen).
“Inflasi tertinggi di Jawa Timur terjadi di Sumenep sebesar 0,45 persen, sementara yang terendah di Tulungagung sebesar 0,11 persen."
"Kota Malang berada di tengah, tapi cenderung terkendali,” jelas Umar.
Kontributor utama inflasi Juli di Kota Malang berasal dari kelompok pengeluaran pendidikan, menyusul tahun ajaran baru yang memicu kenaikan biaya pada jenjang SD hingga SMA.
Selain itu, komoditas pangan seperti tomat, beras, dan bawang merah turut menyumbang inflasi.
Namun demikian, ada pula komoditas yang justru mengalami deflasi dan menahan laju inflasi bulan ini.
“Penurunan harga terjadi pada labu siam, kacang panjang, serta emas perhiasan yang memang secara global sedang turun,” tutur Umar.
Rilis BPS ini mengindikasikan bahwa sektor pariwisata dan pengendalian harga di Kota Malang cukup stabil, meski ada dinamika musiman seperti penyelenggaraan Porprov dan tahun ajaran baru.
Kondisi ini disambut positif oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Ia menilai tren peningkatan TPK merupakan sinyal baik bagi pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata.
“Kami bersyukur bahwa tingkat penghunian kamar terus naik. Ini adalah tren positif yang terjadi dan menjadi tolak ukur bahwa langkah-langkah yang kita ambil memang berdampak langsung pada masyarakat,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, selain karena dampak Porprov, periode Juli-Agustus memang bertepatan dengan masa masuk sekolah yang turut mendorong pergerakan ekonomi lokal, termasuk di sektor pendidikan dan konsumsi rumah tangga.
“Alhamdulillah, ini dirasakan langsung masyarakat. Kita juga terus fokus di sektor pariwisata dengan menggelar berbagai event dan memperbaiki destinasi seperti Kampung Warna-Warni."
"Kunjungan wisatawan asing juga meningkat, itu bisa dilihat dari kehadiran wisatawan mancanegara di berbagai titik kota,” tambahnya.