"Saya Muak dan Kesal dengan Orang Gila!" Pengakuan Mengejutkan Pelaku Penusukan ODGJ di Kendal
raka f pujangga August 01, 2025 08:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pelaku penusukan ODGJ di Weleri Kendal hingga meninggal, Muhammad Hariz membuat pengakuan mengejutkan.

Hariz nekat membunuh korban didasari atas rasa jengkelnya terhadap maraknya ODGJ yang berkeliaran di Kendal, terutama wilayah Weleri.

"Saya muak dan kesal dengan ODGJ yang ada disekitaran Weleri. Makanya saat itu ketemu ODGJ, saya bunuh," 

"Dan waktu itu juga saya spontan, saya benar-benar muak melihatnya. Banyak sekali ODGJ di Weleri apalagi sering lalu lalang dalam beberapa Minggu ini." ungkap Hariz di Mapolres Kendal, Jumat (1/8/2025).

Hariz menerangkan kejengkelannya dengan ODGJ sudah menumpuk lama. 

Hingga akhirnya, Senin (28/07/2025) siang itu, dia berkeliling menggunakan sepeda motornya dan mencari ODGJ mulai dari RTH Weleri hingga ke jalan-jalan.

Namun, Hariz tak menemukan satu pun ODGJ yang berkeliaran di lokasi itu. 

Tak menyerah, Hariz mencari di tempat lain, hingga akhirnya melihat seorang ODGJ sedang berjalan kaki.

"Karena sudah jengkel lama dengan orang gila, saya cari di taman Weleri dulu dan itu saya bawa pisau. Tapi di taman Weleri tidak ada, saya muter lagi dan saya lihat ada orang gila yang lagi jalan kaki," terangnya.

Hariz yang terlanjur kalap, langsung turun dari sepeda motornya dan menusuk perut bagian samping dari belakang, dada dan punggung. 

"Saya turun dari motor terus saya tusuk bagian samping dulu terus saya tusuk lagi perut depan dan dada. Saya tidak ingat berapa kali tusukan, pokoknya saya tusuk tusuk," sambungnya. 

Kabur ke Yogyakarta

Selepas menusuk korban, warga sempat berusaha melerai dengan memukul Hariz menggunakan kursi dari kayu. 

Hariz kemudian melarikan diri ke Yogjakarta melalui jalur Sukorejo, Temanggung dan Magelang. Di Yogyakarta pelaku yang menggunakan sepeda motor sempat muter-muter karena kebingungan.

Hariz akhirnya memutuskan untuk pergi ke Semarang dan tinggal sementara di rumah pamannya, di Kampung Pelangi kelurahan Wonosari kecamatan Semarang Selatan.

"Saya sampai di Jogja hari Senin malam, di sana cuma muter-muter saja karena sempat bingung saja dan sempat juga ke Pantai Parangtritis,"

"Kemudian saya lalu pergi ke Semarang ke rumah paman saya." sambungnya.

Sayang, aksinya itu telah terendus oleh pihak kepolisian. Hariz pun ditangkap polisi keesokan harinya saat masih berada di rumah pamannya.

Hariz yang mengakui kesalahannya, tak mengelak dan tak memberikan perlawanan saat ditangkap.

"Saya sampai di rumah paman itu sekitar jam 10 pagi terus siangnya ditangkap polisi. Saya tahu saya salah dan sudah bunuh orang," tandasnya.

PERIKSA TEMPAT BILIAR - Polisi memeriksa tempat biliar di Desa Penaruban Kecamatan Weleri Kendal yang diduga menjadi lokasi bekerja pelaku pembunuh ODGJ, Selasa (29/7/2025). Saat digeledah, polisi tak menemukan aktivitas di tempat itu.
PERIKSA TEMPAT BILIAR - Polisi memeriksa tempat biliar di Desa Penaruban Kecamatan Weleri Kendal yang diduga menjadi lokasi bekerja pelaku pembunuh ODGJ, Selasa (29/7/2025). Saat digeledah, polisi tak menemukan aktivitas di tempat itu. (Ist/ Polsek Weleri)

Kronologi 

Sebelumnya, pria diduga ODGJ dibunuh oleh orang tak dikenal di pinggir jalan Desa Penaruban Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal, Senin (28/7/2025) siang.

Dari video yang dilihat, korban berambut gondrong itu ditemukan di pinggir jalan dengan kondisi bersimbah darah pada sekujur tubuh.

Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut, Ageng, mengatakan, saat itu korban sedang berdiri di pinggir jalan. 

Tak berselang lama, tiba-tiba korban didatangi seorang pengendara motor tak dikenal dan langsung melakukan penusukan.

"Korban lagi berdiri terus ada pengendara motor yang datang. Pengendaranya turun dan langsung nusuk korban terus pergi," kata Ageng.

Ageng menerangkan, korban tidak melakukan perlawanan saat pelaku menusuk tubuh korban menggunakan benda diduga sebilah pisau.

Ia juga tak sempat menolong korban lantaran kejadian penusukan terjadi cukup singkat.

"Kejadiannya itu cepet. Tiba-tiba saja korban ditusuk dan tidak melawan," terangnya.

Menurut Ageng, dirinya juga sama sekali tak mengenal identitas korban maupun pelaku. 

Namun, ia mengetahui jika korban merupakan ODGJ.

"Saya tidak kenal korban atau pelakunya. Kalau korban memang ODGJ," pungkasnya. 

Kapolsek Weleri, AKP Agus Supriyadi mengkonfirmasi korban merupakan ODGJ yang dibunuh oleh orang tak dikenal. Saat ditemukan, pihaknya mendapati korban telah dalam kondisi meninggal dunia.

"Iya benar, telah terjadi penusukan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," katanya.

Agus menerangkan, korban ditemukan meninggal dengan luka tusukan di bagian perut dan luka sayatan di tangan.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke ruang jenasah Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Weleri. 

"Korban ini ditemukan kondisinya sudah meninggal dan ada luka tusukan di bagian perut serta luka sayat di tangan. Jenazah korban langsung dibawa ke RSI Weleri," jelasnya. 

Agus mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui identitas korban karena tidak ada identitas apapun yang melekat pada tubuh korban. 

"Korban tidak bawa identitas. Dugaan sementara kami, korban ini ODGJ," terangnya. 

Temukan Pisau 

Berjarak 200 meter dari lokasi dugaan pembunuhan, polisi menemukan sebilah pisau yang diduga sengaja dibuang pelaku setelah melakukan penusukan. 

Pisau itu masih memiliki bercak darah saat ditemukan terbuang di pinggir jalan.

"Anggota menemukan pisau tak jauh dari TKP ya kurang lebih 200 meter. Dugaan kami itu pisau dibuang pelaku setelah menusuk korban karena ada bekas darahnya," tambahnya.

Agus mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui siapa pelaku pembunuhan ini.

"Kami bersama resmob Kendal masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku," tandasnya. (ags)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.