Misteri Chat WA Syahrama di Balik Pembunuhan Sadis, Hingga Sevi Ayu Datang 2 Kali ke Tempat Kerja
Adrianus Adhi August 01, 2025 08:32 PM

SURYA.co.id, Sidoarjo - Kasus pembunuhan terhadap Sevi Ayu Claudia (30), driver ojek online asal Sidoarjo yang ditemukan tewas dengan jasad terbungkus kardus dan plastik di wilayah Kedamean, Gresik, kembali mendapat sorotan seiring terungkapnya fakta-fakta baru.

Tersangka, Syahrama (36), diduga telah merencanakan aksi pembunuhan karena sehari sebelumnya sempat bertemu.

Meski pihak kepolisian belum membuka isi chat terakhir antara Sevi dan Syahrama. Komunikasi ini diyakini menjadi titik penting dalam penyusunan konstruksi hukum.

Di sisi lain, pelaku disebut sebagai residivis dalam kasus pembunuhan tahun 2007. Riwayat kelam tersebut menambah kekhawatiran bahwa tindakan sadis yang dilakukannya kali ini bukanlah sebuah kebetulan.

Pelaku diketahui menghabisi korban dengan alat pemotong kertas yang dipukulkan sebanyak delapan kali ke bagian kepala, lalu mencekik korban untuk memastikan kematian.

"Tersangka selain memukul kepala korban menggunakan alat pemotong kertas sebanyak delapan kali hingga tewas, juga mencekik korban untuk memastikan korban tewas," terang AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz  dalam konferensi pers sebelumnya, Kamis (31/7/2025).

Dugaan Manipulasi Psikologis

Untuk diketahui, keterangan Syahrama berubah-ubah, tetapi pelaku mengaku merasa “dikecewakan” oleh korban.

Awalnya Syahrama mengaku dijanjikan posisi PNS kepada Sevi, namun belakangan mengaku yang ditawarkan korban hanyalah posisi sebagai cleaning service.

Keterangan ini sebetulnya menimbulkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang menjanjikan pekerjaan kepada siapa—dan apakah Sevi sedang dijebak dalam skenario manipulatif.

"Pelaku ini sering berubah-ubah keterangannya, sehingga kami dalami dengan pemeriksaan intensif sebenarnya terjadi seperti apa," kata Abid.

Kini pihak penyidik pun mengandalkan psikologi forensik untuk mengungkap apakah ada dorongan mental atau kelainan psikologis yang memengaruhi tindakan pelaku.

Rekonstruksi Aksi Syahrama

"Hari ini kita sampaikan, berkoordinasi psikologi forensik pemeriksaan pelaku apakah dari pelaku ada kelainan psikologi yang dialami," ujar Abid dalam rilis sebelumnya.

Proses pemeriksaan psikologi forensik tengah dilakukan untuk memastikan kondisi mental Syahrama. Apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan kejiwaan, ataukah tindakan dilakukan dengan kontrol penuh dan motivasi tertentu.

Pihak kepolisian juga menyebut bahwa hasil pemeriksaan psikologi akan menjadi bagian penting dalam memutuskan pasal yang dikenakan.

Jika unsur sadar dan niat terencana terbukti, maka Syahrama terancam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Harapan Keadilan

Sementara, Keluarga korban mengaku sangat terpukul.

Penyidik menyatakan sudah memeriksa 8 saksi, termasuk mereka yang berada di sekitar lokasi kejadian. 

“Saksi yang kami periksa keluarga, bapak, ibu, adik, teman, kurang lebih 8 orang masih lanjut,” ujar AKP Abid.

Untuk diketahui, Sevi Ayu dibunuh dengan keji oleh Syahrama.

Sevi Ayu Claudia, seorang driver ojek online asal Sekardangan, Sidoarjo, diketahui bertemu dengan Syahrama pada Sabtu, 26 Juli 2025, di tempat usaha fotokopi milik keluarga pelaku di Urangagung, Sidoarjo.

Pertemuan tersebut diduga sebagai tindak lanjut dari tawaran kerja yang sebelumnya dijanjikan Syahrama kepada korban.

Namun, bukannya mendapat pekerjaan, Sevi justru menjadi korban pembunuhan sadis.

Di lokasi itu, Syahrama memukul kepala Sevi sebanyak delapan kali dengan alat pemotong kertas besi, kemudian mencekiknya hingga tewas.

Pelaku lalu membungkus jasad korban menggunakan kantong plastik hitam dan kardus, menyerupai paket kiriman.

Jasad Sevi ditemukan oleh warga pada Minggu pagi, 27 Juli 2025, tergeletak di pinggir Jalan Raya Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Warga yang curiga karena bau menyengat dari kardus segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.

Setelah penyelidikan cepat oleh Satreskrim Polres Gresik, pelaku berhasil ditangkap pada Minggu malam, 27 Juli 2025, di sebuah rumah kontrakan di Dusun Bibis, Desa Menganti, Kecamatan Menganti, Gresik.

Saat ditangkap, pelaku sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kaki dan langsung diamankan ke Mapolres Gresik untuk menjalani pemeriksaan intensif.

=====

SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.

Bergabung sekarang di platform pilihan Anda:

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.