Penasihat Ahli Kapolri Sebut Arya Daru Diduga Sengaja Hilangkan Ponsel Sebelum Tewas, Kenapa?
Satrio Sarwo Trengginas August 02, 2025 09:30 PM

TRIBUNJAKARTA.COM - Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol Purn, Aryanto Sutadi mengatakan ada satu fakta yang memang sengaja disimpan oleh pihak penyidik Polda Metro Jaya terkait kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) sebelum ditemukan tewas. 

Satu fakta yang disimpan polisi ialah hilangnya handphone korban.

Berdasarkan keterangan penyidik yang diterimanya, handphone tersebut sengaja dihilangkan oleh Daru. 

"Saya yakin masih ada fakta yang di-keep. Hilangnya handphone, kan dibilang hilang. Penyidik waktu itu menyatakan itu pasti sengaja dibuang, dihilangkan jejaknya. Itu dari kacamata penyidik untuk menghilangkan jejak," kata Aryanto seperti dikutip dari acara Si Paling Kontroversi di Metro TV pada Jumat (1/8/2025).

Menurut Aryanto, handphone tersebut kemungkinan berisi hal-hal yang sangat sensitif pada pribadi Arya Daru.

"Saya denger kayak gitu (kata penyidik). Diperkirakan memang dibuang, dihilangkan oleh almarhum. Kesimpulan dari para penyidik," lanjut Aryanto. 

Aryanto berkeyakinan sama dengan dugaan penyidik. 

Pasalnya, kata dia, setelah berkomunikasi dengan istrinya sekitar pukul 21.00 WIB, handphoneArya Daru tak lagi bisa dihubungi. 

Aryanto menangkal berbagai dugaan kemungkinan lainnya jika handphone Arya Daru dicopet atau dirampas paksa orang lain. 

"Tidak mungkin (hilang dicopet) handphone itu off. Sehabis sekitar jam 21.00 WIB ditanya istrinya, 'Oh ini lagi mau nyari taksi, ternyata dia naik ke rooftop kemudian itu hilang enggak ada dicopet enggak ada apa-apa. off aja enggak bisa dihubungi lagi," jelasnya. 

Namun, Aryanto tak ingin membahas perihal motif dari pada kematian Arya Daru yang didengarnya dari penyidik. 

Menurutnya, keterangan tersebut tak pantas dipublikasikan ke publik dan hanya sebatas keluarga yang tahu. 

"Saya bisa (jelaskan) tapi enggak enak lah. Saya enggak mau ngomong yang lebih dalam lagi. Karena itu nanti yang selama ini dirahasiakan oleh polisi ya demi menjaga nama korban itu, makanya saya enggak akan mengatakan itu," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian hingga kini belum dapat menemukan handphone (HP) Samsung Galaxy S22 Ultra milik Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP).

"Handphone Samsung Ultra 22 yang sehari-hari dipergunakan oleh korban sampai sekarang belum diketemukan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

Ia menuturkan, hp tersebut terakhir terdeteksi di mall salah satu pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta Pusat (Jakpus).

"Ini terakhir berada di Grand Indonesia (GI)," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan alasan handphone milik Arya Daru belum dapat ditemukan.

"Ya kalau namanya handphone off (mati), kita ya susah untuk melacaknya," jelasnya.

Sementara itu, terkait handphone yang diamankan menjadi barang bukti, ia mengatakan, ponsel tersebut ditemukan di kamar kos korban.

"Handphone yang ada di sini adalah handphone yang ketemu di kamar. Menurut keterangan, handphone itu memang tidak dipakai tapi ada di kamar," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Ahli Digital Forensik Polri, Ipda Saji Purwanto menerangkan, handphone yang diperiksa pihak kepolisian terakhir kali digunakan untuk berkomunikasi pada 2022 lalu.

"Handphone yang kami terima pertama kali dinyalakan tahun 2019 bulan Juni, kemudian kami melakukan penelitian, digunakan komunikasi instant messenger di Septermber 2022. Dinyalakan Januari 2024.

"Jadi handphobe yang kami periksa adalah handphone yang terakhir kali digunakan komunikasi pada 2022," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Arya Daru ditemukan tewas di kamar kos daerah Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) pagi.

Ia ditemukan dalam kondisi wajah terlilit lakban.

Sebelum ditemukan tewas ia diketahui sempat ke mall Grand Indonesia dan Gedung Kemlu lantai 12 atau rooftop.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.