3 Aksi Protes Sosial di Tahun 2025, Terbaru Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus
GH News August 03, 2025 07:06 PM

Sejumlah aksi protes sosial telah terjadi pada tahun 2025 sejauh ini, tepat pada tahun pertama pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Protes merupakan suatu bentuk pernyataan tidak menyetujui, menentang, menyangkal terhadap suatu ide atau tindakan tertentu.

Pada tahun 2025 ini, ada sejumlah aksi protes sosial yang dilakukan masyarakat, mulai dari aksi atau gerakan Indonesia Gelap dan tren hashtag/tagar #KaburAjaDulu yang muncul pada awal tahun.

Hingga yang terbaru, pengibaran Jolly Roger, bendera hitam dengan gambar tengkorak dan dua tulang menyilang dengan topi jerami dari serial anime One Piece jelang perayaan HUT RI ke80 yang jatuh pada 17 Agustus 2025.

"Indonesia Gelap" merupakan aksi atau gerakan yang muncul dan viral di media sosial, terutama X (dulunya Twitter), tepatnya pada 17 Februari 2025 lalu. 

Adapun narasi "Indonesia Gelap" muncul dalam rangka meminta pertanggungjawaban pemerintah mengenai situasi negara yang dinilai semakin memburuk. 

Kondisi itu disebut disebabkan oleh berbagai permasalahan yang terjadi akibat kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak kepentingan publik.

Tren "Indonesia Gelap" menjadi titik akumulasi dari ketidakpuasan dan kekecewaan publik di media sosial yang mengkritisi berbagai kebijakankebijakan kabinet Prabowo Gibran dalam jangka waktu 100 hari pemerintahannya, semenjak dilantik pada 20 Oktober 2024.

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi aksi "Indonesia Gelap", seperti dikutip dari tulisan Ismail Khozen, S.I.A., M.A bertajuk Indonesia Gelap: Ketakutan publik atas negara yang direbut yang terbit di laman fia.ui.ac.id.

INDONESIA GELAP Massa aksi demo bertajuk 'Indonesia Gelap' membawa poster berisi cuitan Presiden Prabowo Subianto di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (21/2/2025). Sejumlah aksi protes sosial telah terjadi pada tahun 2025 sejauh ini, tepat pada tahun pertama pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. (TRIBUNNEWS/FAHDI FAHLEVI)

Di antaranya adalah, program unggulan PrabowoGibran yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap kurang transparan dan tidak tepat sasaran.

Lalu, kekhawatiran akan adanya kebangkitan kembali Dwifungsi ABRI karena adanya Revisi UndangUndang (RUU) TNI yang kemudian disahkan menjadi UU pada 20 Maret 2025.

Bahkan, TNI dan Polri juga telah dilibatkan dalam pelaksanaan program MBG.

Kemudian, efisiensi anggaran oleh Prabowo yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang memengaruhi bidangbidang pendanaan yang krusial, termasuk pendidikan.

Meski dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara, efisiensi anggaran juga memperlihatkan ketidakefisienan.

Sebab, kabinet PrabowoGibran yang dinilai terlalu besar lantaran ada lebih dari 100 menteri dan wakil menteri.

Selain itu, efisiensi anggaran juga berdampak langsung pada sektor pelayanan publik yang vital, seperti pendidikan dan kesehatan, 

Hal ini sebagaimana dikutip dari pernyataan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, M.Hum dalam artikel berjudul Efisiensi Anggaran: Hemat atau Malah Merugikan Masyarakat? yang dimuat di laman news.ums.ac.id.

Aksi Indonesia Gelap juga semakin panas dengan adanya polemik Sukatani, band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah yang muncul lantaran lagu mereka, "Bayar Bayar Bayar" ditarik dari platform digital.

Lirik lagu tersebut, mengkritik oknum polisi yang melakukan pungutan liar, tetapi personel band Sukatani justru mengumumkan permintaan maaf di media sosial mereka dengan tampilan wajah yang terbuka, padahal biasanya mereka tampil secara anonim di panggung.

Oleh karena itu, muncul dugaan adanya intimidasi terhadap dua personel Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel.

Aksi "Indonesia Gelap" berlangsung dalam bentuk demonstrasi damai (offline) di beberapa kota besar, aksi diam dan teatrikal (mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol duka atas matinya demokrasi), hingga kampanye digital dengan tagar seperti #IndonesiaGelap, #ReformasiDikorupsi, dan lainnya.

Adapun aksi unjuk rasa damai dengan narasi "Indonesia Gelap" ini berlangsung secara sporadis di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Solo, Bali, Samarinda, Banjarmasin, hingga Sumatera Selatan, selama beberapa hari, yakni antara 1721 Februari 2025.

Salah satu aksi demo "Indonesia Gelap" digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/2/2025).

Ada 9 hal yang dituntut oleh massa aksi tersebut, yakni:

Mengkaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang berfokus pada efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Tahun Anggaran 2025. Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat Evaluasi program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden RI. Menolak revisi UndangUndang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), yang menurut BEM SI bermasalah. Menolak dwifungsi TNI. Mengesahkan UndangUndang Perampasan Aset. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional. Menolak impunitas dan menuntaskan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Menolak cawecawe Jokowi dalam pemerintahan sekarang  

Tren hashtag atau tagar #KaburAjaDulu juga berkaitan erat dengan aksi "Indonesia Gelap." 

Dalam tren ini, isinya berkaitan dengan WNI yang ingin menempuh studi dan mencari pekerjaan ke luar negeri demi mendapatkan masa depan dan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Tagar Kabur Aja Dulu menjadi ekspresi kekecewaan masyarakat atas terjadinya berbagai ketimpangan sosial.

Tagar #KaburAjaDulu mulai ramai di X pada Desember 2024, tetapi beberapa diskusi awal terkait migrasi ke luar negeri atas ketidakpuasan terhadap kondisi dalam negeri sudah terdeteksi sejak September 2023.

Tagar ini diinisiasi oleh akun @amouraXexa pada 8 Januari 2025, lalu mencapai puncak popularitas pada 14 Januari 2025 setelah diangkat @hrdbacot, dan dibahas lagi oleh @berlianidris pada 6 Februari 2025, seperti dikutip dari pelacakan Drone Emprit, sebagaimana diunggah oleh pendirinya Ismail Fahmi, di sebuah utas di akun Xnya, @ismailfahmi, (9/2/2025).

AKSI PROTES Tren hashtag atau tagar #KaburAjaDulu yang sempat viral di media sosial X (dulu Twitter). Sejumlah aksi protes sosial telah terjadi pada tahun 2025 sejauh ini, tepat pada tahun pertama pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. (Bangkapos.com/Evan)

Awalnya, tagar #KaburAjaDulu hanya berisi informasi seputar informasi lowongan kerja dan cara melamar pekerjaan di luar negeri, mencari beasiswa di luar negeri, hingga tips adaptasi maupun besaran biaya hidup di negara lain.

Namun, tagar tersebut bergeser menjadi wadah kritik kolektif terhadap berbagai kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Misalnya, biaya kuliah yang mahal dan kualitas pendidikan di Indonesia dinilai masih rendah, ketimpangan sosial, tingginya angka pengangguran, sempitnya lapangan kerja dan upah yang rendah, hingga harga kebutuhan pokok yang tinggi.

Selain itu, tagar #KaburAjaDulu juga menyeret tingginya kasus korupsi di Indonesia, kebijakan pemerintah yang dianggap tidak prorakyat, lalu kualitas hidup dalam negeri yang rendah karena banyak polusi, kurangnya fasilitas publik, tingginya angka kriminalitas, hingga kemacetan.

Kondisi dalam negeri yang dinilai tidak menguntungkan, mendorong generasi muda untuk mencari alternatif kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Terkini, ada fenomena pengibaran Jolly Roger (desain bendera yang biasa dipakai bajak laut untuk menakuti musuh) milik kru Bajak Laut Topi Jerami (Straw Hat) yang dipimpin  Monkey D. Luffy dari serial anime One Piece karya mangaka asal Jepang, Eiichiro Oda.

Pengibaran bendera One Piece ini menjadi sorotan lantaran timing atau waktunya jelang peringatan HUT RI ke80 yang jatuh pada 17 Agustus 2025 nanti.

Sebab, biasanya beberapa hari sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia, masyarakat mengibarkan bendera merah putih.

Fenomena bendera One Piece jelang perayaan 17 Agustus ini pun viral dan ramai diperbincangkan di media sosial, seperti Instagram, TikTok, hingga X (dulunya Twitter).

BENDERA ONE PIECE Tangkap Layar Youtube Tribun TImur yang memerlihatkan fenomena penggunaan Bendera One Piece untuk atribut HUT RI ke80. Fenomena ini diduga sebagai bentuk kritik sosial terhadap kondisi pemerintahan dan sosialpolitik Indonesia saat ini. (Tangkap Layar Youtube Tribun TImur)

Dalam videovideo yang beredar pada akhir Juli 2025, tampak bendera hitam dengan gambar tengkorak bertopi jerami dan dua tulang menyilang ini dikibarkan di rumah pribadi, panel mobil, hingga bagian truk di berbagai daerah.

Ada pula video yang memperlihatkan bendera tersebut dikibarkan di posisi bawah atau berdampingan dengan bendera merah putih.

Adapun fenomena bendera One Piece muncul setelah imbauan Presiden RI Prabowo Subianto agar masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih sepanjang Agustus 2025 sebagai penghormatan terhadap perjuangan kemerdekaan.

Dari narasi video yang beredar, bendera One Piece dikibarkan sebagai bentuk kritik sosial terhadap kondisi politik dan ketidakadilan yang dirasakan masyarakat.

Selain itu, pengibaran bendera One Piece menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memihak pada rakyat.

Melihat dari karakter tokoh One Piece, kelompok Bajak Laut Topi Jerami bentukan Monkey D. Luffy bertarung dengan banyak kekuatan untuk membebaskan orangorang yang tertindas.

Menurut pengakuan fans kartun One Piece, pemasangan bendera Bajak Laut Topi Jerami di dekat atau bawah bendera merah putih jelang HUT RI ke80 merupakan bentuk cinta Tanah Air sekaligus kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan masyarakat, dikutip dari Kompas.com.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.