TRIBUNMANADO.CO.ID- Renungan harian Kristen kali ini berjudul Setelah Air Bah.
Renungan harian diambil dari moment of inspiration LPMI.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 3 Agustus 2025, Amsal 14:26-27, Takut Akan Tuhan, Sumber Kehidupan
“Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” (Kejadian 11:4)
Ketika negara Israel berdiri (termasuk negara-negara di Timur Tengah) oleh “keputusan” Inggris dan Perancis yang menguasai wilayah tersebut, maka perjalanan sejarah Israel abad ini sangatlah cerdas dan mencengangkan.
Mereka mendesain manajemen air sangat ajaib untuk pertanian nasional maupun keperluan sehari-hari dengan tingkat kebocoran terendah di dunia.
Ada pula deretan prestasi mereka yang kadang tidak masuk akal. Itulah karakter sebagian anak cucu Yakub sebagai bangsa pilihan yang tetap memiliki keunggulan tersendiri.
Pasca Air Bah, Nuh dan keluarganya bertani.
Mereka masih menyimpan alat-alat pertanian.
Tentunya perkakas pertukangan untuk membuat bahtera juga masih ada.
Bahkan dari kapasitas kecerdasan mereka yang amat tinggi sebagai ras yang masih dekat dengan Adam, kemungkinan juga memunculkan banyak area tambang sehingga mereka bisa kembali mengolah dan melebur logam untuk membuat berbagai alat.
Ketika mereka berencana membangun kota dengan menara yang puncaknya sampai ke langit, kita yakin pengalaman dan ilmu pembuatan bahtera itu mereka aplikasikan lebih luas pada konstruksi planologi kota yang luar biasa.
Di situ perangkat logam makin sebagai indikasi bahwa tambang-tambang baru telah beroperasi.
Dan Tuhan pun melihat kesatuan dan kecerdasan yang tinggi itu berpotensi merusak mandat Allah untuk memenuhi dan menaklukkan bumi.
Maka mereka dikacaukan bahasanya hingga terpisah dan menyebar.
Menara Babel kandas dan banyak kota baru yang berdiri, penataan pemerintahan tetap maju demikian juga aspek lainnya.
Kita hidup di era digital yang memberi banyak kemudahan dan kemajuan, namun bisa menomor duakan bahkan mengesampingkan Tuhan.
Kapasitas gadget multiguna seharusnya mempermudah membaca dan mempelajari Firman Tuhan lebih serius dan mendalam.
Perangkat tersebut bisa menolong dan membantu anak kita agar tetap seimbang dalam kehidupan personal dan sosial, maupun intelektual dan spiritual.
Mari belajar dan berjuang menggunakan teknologi dengan hikmat-Nya, mengangkat nilai-nilai kemanusiaan, dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Inspirasi: Kemajuan terus melaju. Hanya bersama Allah kita bisa cepat dan cerdas mengikuti perkembangan zaman.