Grid.ID - Aksi Anak SMK siram air keras ke pelajar lain di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara gegerkan publik. Pasalnya, pelaku disebut menargetkan korban secara random hanya karena tak memiliki lawan untuk diajak tawuran.
Korban sendiri adalah AP (17), pelajar SMK asal Tanjung Priok yang saat itu tengah berboncengan tiga dengan temannya. Dimana kejadian terjadi seusai pulang sekolah.
Kronologi Kejadian
Saat itu, korban yang sedang naik motor dengan teman kemudian dipepet oleh pelaku yang membawa gerombolan sekitar 10 orang. Pelaku bahkan membuat korban terjatuh dari motor.
Setelahnya, salah satu pelaku langsung siram air keras yang dibawanya ke wajah AP secara brutal. Imbas dari kejadian itu AP mengalami luka serius di wajah.
Termasuk di bagian mata dan langsung dilarikan ke RSCM. Menurut penuturan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz, air keras yang dibawa pelaku tidak kebetulan.
Melainkan memang sudah disiapkan sebelumnya. Yang dibeli dengan uang hasil patungan pelaku bersama rekan pelaku lainnya.
"Air keras itu sudah dipersiapkan sebelumnya. Mereka patungan untuk membeli dan memang sudah ada niat melukai," ujar Erick dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (3/8/2025).
Setelahnya, kurang dari 12 jam sejak insiden pada Jumat siang (1/8/2025), tim gabungan dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok berhasil menangkap sejumlah pelajar yang diduga terlibat.
Pelaku langsung diringkus di kediaman masing-masing, yakni yang berada di wilayah wilayah Cilincing, Jakarta Utara, dan Cakung, Jakarta Timur. Pelajar SMK yang jadi eksekutor siram air keras ke pelajar lain itu juga diketahui berinisial AR (18).
Dan yang membuat makin tercengang, pelaku ternyata melakukan penyerangan secara acak hanya karena tak menemukan lawan tawuran lain.
"Setelah kami dalami, kejadian ini memang random. Mereka sengaja keliling pulang sekolah untuk mencari lawan, dan saat ketemu yang disangka musuh, langsung melakukan penyiraman," beber Erick dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, polisi sendiri saat ini sedang melakukan pemeriksaan ke seluruh pelaku yang terlibat dalam kasus siram air keras itu. Penyidik juga sedang melakukan pendalaman untuk menentukan status dari pelaku.
"Penyidik masih melakukan pendalaman terhadap pelaku lain yang ikut dalam rombongan tersebut. Kami juga akan gelar perkara untuk menentukan statusnya," imbuh Erick.
Karena sebagian pelaku masih di bawah umur, proses pemeriksaan turut didampingi oleh petugas dari Balai Pemasyarakatan (Bapas). Dan untuk kondisi terkini korban, polisi mengatakan AP masih menjalani perawatan intensif di RSCM.
"Untuk kondisi medis secara spesifik, akan dijelaskan oleh dokter," tandas Erick.