BOLASPORT.COM - Wakil Ketua Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Achmad Jufriyanto, menegaskan bahwa seharusnya saat pembentukan regulasi untuk pemain asing ini melibatkan pihaknya yang jadi perwakilan pemain.
Seperti diketahui, masalan regulasi pemain asing memang sempat menjadi polemik.
Ini terjadi saat I.League mengungkapkan bahwa untuk pemain asing setiap klub-klub bisa mendaftarkan 11 pemain.
Dengan aturan delapan pemain dapat dimainkan di setiap pertandingan.
Situasi ini sempat menjadi perdebatan, bahkan tak sedikit yang keberatan dengan keputusan tersebut.
APPI menjadi salah satu pihak yang mengungkapkan rasa tidak puasnya, karena banyak pemain lokal yang merasa keberatan dengan keputusan tersebut.
Buntut situasi ini, I.League pun mengubah aturan baru, meski masih boleh mendaftarkan 11 pemain.
Akan tetapi, untuk musim ini di Super League 2025/2026 dengan maksimal menurunkan tujuh pemain asing.
Dengan susunan aturan Super League musim ini, hanya ada sembilan pemain yang masuk di susunan pemain.
Dengan aturan tujuh pemain boleh berada di lapangan, dan dua pemain lainnya di bangku cadangan.
Keputusan ini berubah setelah PSSI bersurat ke I.League untuk melakukan pengurangan kuota pemain asing.
Pasalnya, ini dinilai terjadi lonjakan dari musim sebelumnya, yang mana musim lalu hanya boleh memakai enam pemain asing di lapangan.
Namun, musim ini menjadi delapan, sehingga dengan adanya perubahan itu I.League pun memenuhi itu, sehingga aturan baru yang diterapkan.
APPI mengapresiasi langkah PSSI dan Liga yang sudah mengurangi kuota pemain asing dalam satu pertandingan.
Akan tetapi, APPI dalam kesempatan ini pun memberikan pesan tegas.
Achmad Jufriyanto mengharapkan APPI bisa dilibatkan oleh semua pihak dalam penyusunan regulasi, karena mereka menjadi perwakilan pemain.
Dengan kehadiran mereka pun diharapkan tak akan merugikan pemain-pemain nantinya.
“Karena kami mewakili seluruh pemain, saya rasa statement-nya sudah jelas dari APPI,” ujar Achmad Jufriyanto kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Kawasan Senayan, Rabu (6/8/2025).
“Kami sudah membuat rilis dan pernyataan juga di media waktu itu. Sikap kami masih tetap sama,” ucapnya.
“Kami apresiasi (karena PSSI dan liga) agak sedikit mengurangi kuotanya dari 8 menjadi 7.”
“(Namun) ke depannya, mungkin terkait hal-hal seperti ini, perlu kita duduk bareng untuk membahas.”
Wakil KetuaAPPI yang sekaligus pemain Persib Bandung itu mengatakan bahwa yang menjadi aktor di lapangan adalah pemain.
Oleh karena itu, melibatkan pemain atau perwakilan pemain itu menjadi penting dalam penentuan regulasi.
Untuk itu, ia berharap dalam kesempatan selanjutnya, PSSI maupun I.League bisa melibatkan pemain atau setidaknya APPI sebagai perwakilan pemain untuk penyusunan regulasi.
Dengan harapan agar pemain tak merasa dirugikan dengan adanya regulasi baru yang ditetapkan ke depannya.
“Karena memang pada intinya kan di lapangan, aktor itu kami, pemain,” kata Achmad Jufriyanto.
“Jadi kami berharap ke depannya untuk masalah regulasi seperti ini, kami diikutsertakan untuk membahas. Karena memang pada akhirnya kan efeknya ke pemain,” tuturnya.
Sekedar informasi, Super League 2025/2026 ini bakal dibuka dengan pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025).