SURYA.CO.ID - Berikut Lirik Sholawat Busyro tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Menurut laman Nahdlatul Ulama (NU), dalam bahasa Arab, Sholawat Busyro berarti kabar gembira atau berita baik.
Sholawat Busyro biasa diamalkan umat Islam dengan harapan mendapatkan kebahagiaan atau kabar gembira.
Sholawat Busyro.
وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَجَمِيْعَ مَشَا يِخِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَطَلَبَتَنَا وَطَالِبَاتِنَا مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الآخِرَة
Arab-Latin: Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammadin shahibil busyro shalatan tubasysyiruna biha. Wa ahlana wa auladana wa jami’I masyayikhina wa mu’allimina wa thalabatana wa thalibatina Min yaumina hadza ila yaumil akhirah.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan keselamatan atas baginda kami, Nabi Muhammad sebagai pembawa kabar gembira dengan berkah shalawat yang (juga) dapat memberikan kebahagiaan kepada kami, keluarga kami, anak-anak kami dan seluruh guru-guru kami dan orang yang senantiasa mengajarkan ilmunya kepada kami. Juga kepada murid-murid kami sejak hari ini hingga hari kiamat kelak.”
Cara mengamalkan Sholawat Busyro
Sholawat Busyro merupakan amalan yang diijazahkan oleh Habib Segaf bin Hasan Baharun.
Sholawat ini berasal dari mimpi salah satu putra Habib Hasan Baharun, di mana Rasulullah Saw memberikan tuntunan langsung dalam mimpi tersebut.
Dalam mimpi itu, Rasulullah Saw menganjurkan agar Sholawat Busyro dibaca sebanyak 41 kali setiap hari, khususnya usai Sholat Subuh.
Jenis-jenis Sholawat Nabi
Ada beragam bacaan sholawat yang bisa diamalkan umat Islam.
Dalam buku Rahasia Dahsyat Shalawat Keajaiban Lafadz Rasulullah Saw, dijelaskan bahwa terdapat dua jenis utama bacaan sholawat:
1. Sholawat Ma’tsurah
Merupakan sholawat yang langsung diajarkan oleh Allah SWT, baik melalui Al-Qur'an maupun hadits Nabi Muhammad Saw, misalnya:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad
2. Sholawat Ghairu Ma’tsurah
Sholawat ghairu ma'tsurah adalah bacaan sholawat yang tidak berasal langsung dari wahyu Allah Swt, melainkan dirangkai dan diajarkan oleh para sahabat, ulama, dan tokoh agama.
Tujuannya, tetap untuk memuliakan Rasulullah Saw namun bentuk dan lafadznya tidak bersumber langsung dari hadits.
Salah satu contoh bacaan sholawat ghairu ma'tsurah adalah Sholawat Busyro dan Sholawat Munjiyat.