Grid.ID -Sosok pengibar bendera saat upacara proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi sorotan jelang HUT ke-80 RI. Ternyata ada tiga tokoh penting.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pertama kali dilaksanakan pada Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini dilaksanakan dengan mengadakan upacara bendera dan pembacaan naskah proklamasi yang sudah dirumuskan oleh tokoh-tokoh proklamasi Indonesia.
Jelang HUT ke-80 RI, sosok pengibar bendera saat upacara proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi sorotan. Ternyata ada tiga tokoh penting.
Mengutip situs ditsmp.kemdikbud.go.id, prosesi pengibaran bendera saat momen proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dilangsungkan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Presiden pertama RI, Soekarno, memimpin langsung upacara tersebut.
Pengibaran Sang Saka Merah Putih dilakukan sambil diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lantas, siapa saja tokoh yang bertugas menyiapkan tiang dan mengibarkan bendera pada saat proklamasi berlangsung?
Berdasarkan informasi dari Kompas.com, ada tiga sosok penting yang berperan dalam pengibaran bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka memiliki peran masing-masing, yakni sebagai pembawa bendera, pengerek tali, dan pembentang bendera.
A. Abdul Latief Hendraningrat
Abdul Latief Hendraningrat merupakan salah satu tokoh yang mengibarkan bendera Merah Putih dalam momen bersejarah kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai anggota PETA (Pembela Tanah Air).
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, nama lengkapnya adalah Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat, lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Pada saat proklamasi kemerdekaan, Latief Hendraningrat menyandang pangkat Sudanco atau Komandan Kompi. Dalam pengibaran bendera, ia didampingi oleh Suhud Sastro Kusumo dan S.K. Trimurti yang merupakan bagian dari Barisan Pelopor.
B. Suhud Sastro Kusumo
Suhud Sastro Kusumo atau S. Suhud merupakan salah satu pengibar bendera Merah Putih saat proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Ia adalah anggota Barisan Pelopor yang turut serta dalam pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Menurut Tribunnewswiki.com, Suhud sempat diberi tanggung jawab untuk menjaga keluarga Soekarno ketika Soekarno dibawa oleh Soekarni dan Chaerul Saleh pada 14 Agustus 1945. Suhud juga menerima tugas untuk mempersiapkan tiang bendera sebagai bagian dari persiapan mendadak upacara di rumah Soekarno.
C. S.K. Trimurti (Surastri Karma Trimurti)
Surastri Karma Trimurti adalah tokoh perempuan pejuang kemerdekaan Indonesia yang lahir pada 11 Mei 1912 di Desa Sawahan, Boyolali, wilayah Karesidenan Surakarta.
Menurut Kompas.com, S.K. Trimurti merupakan istri Sayuti Melik, pengetik naskah proklamasi, dan juga berperan secara tidak langsung dalam pengibaran bendera saat proklamasi. Usai pembacaan teks proklamasi dan doa oleh Soekarno, ia menyarankan agar pengibaran bendera dilakukan oleh prajurit saja.
Akhirnya, Latief dan Suhud ditugaskan untuk mengerek bendera, sementara S.K. Trimurti bertugas membawa bendera dan memegang tali sebelum dikibarkan. Persiapan upacara pengibaran bendera saat proklamasi dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.
Menurut Kompas.com, tiang yang digunakan pada saat itu terbuat dari batang bambu dengan katrol sederhana dan tali kasar yang sudah disiapkan sebelumnya. Setelah naskah proklamasi selesai dibacakan, pengibaran bendera pun dilaksanakan. Bendera Merah Putih dikerek secara perlahan sambil diiringi lagu Indonesia Raya.
Meski dilakukan secara tergesa-gesa, prosesi proklamasi dan pengibaran bendera tetap berlangsung penuh kekhusyukan.