Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan anak-anak perlu lebih banyak olahraga dan beraktivitas fisik untuk mengatasi kecanduan gim, salah satunya Roblox.

Isyana dalam diskusi bersama Kantor Komunikasi Presiden (PCO) di Jakarta pada Sabtu menjelaskan anak-anak kecanduan gim atau menggulir atau scrolling media sosial karena ingin mendapatkan dopamin atau senyawa yang menimbulkan rasa senang secara instan.

"Kalau kita bicara tentang aplikasi-aplikasi, gim daring dan lain sebagainya, itu biasanya anak-anak ngapain, sih, sehingga akhirnya mereka terus scrolling? Mereka itu mengejar yang dinamakan dengan cheap dopamine (dopamin yang murah) dengan cara yang sangat mudah melalui scrolling, dan itu akhirnya bisa menyebabkan adiksi. Nah, bagaimana solusinya? Kita harus lebih banyak lagi olahraga," ujar dia.

Ia menjelaskan, orang tua juga perlu berperan mengajak anak-anak beraktivitas fisik di luar ruang, misalnya dengan berolahraga bersama.

"Dopamin itu bisa ditemukan melalui sinar matahari dan aktivitas luar ruang, kemudian berolahraga. Jadi, kita kembali galakkan bahwa anak-anak juga harus terus bergerak karena tubuh manusia itu didesain untuk bergerak dan tidak hanya duduk atau scrolling saja," katanya.

Pemerintah juga telah membuat kebijakan untuk melindungi anak-anak di ruang digital dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Pelindungan Anak atau PP Tunas.

Menurutnya, peraturan tersebut perlu diiringi dengan implementasi yang tepat di lapangan, utamanya mulai dari keluarga. Dukungan yang kuat dari lingkungan sekitar menjadi salah satu yang paling penting untuk keberhasilan PP tersebut.

"Dan yang paling penting kalau dari kami sendiri (Kemendukbangga/BKKBN) adalah dimulai dari keluarga karena bagaimanapun implementasi sebuah peraturan, jika keluarga tidak melakukannya dengan baik, atau jika orang tua tidak memiliki pengetahuan yang baik terkait dengan apapun itu gim atau aplikasinya, ini menjadi sangat penting," paparnya.

Ia menegaskan, orang tua harus terus mau belajar dan meningkatkan kapasitas diri, termasuk mengikuti dan memantau aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh anak-anak.

"Kadang-kadang anak-anak itu belajar jauh lebih cepat dibandingkan orang tuanya, nah, orang tua harus bisa catch up," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menekankan pentingnya pengawasan orang tua terkait maraknya anak-anak yang memainkan permainan Roblox.

“Ini kan harus ada pengawasan dari orang tua juga ya, jadi pola asuh dalam keluarga harus diperhatikan,” kata Arifatul.

Ia menilai jenis pola asuh anak sangat penting dalam sebuah keluarga.