Menggambar, modeling dan menari menjadi aktivitas yang disukai Adella Eryna Zalfa sejak kecil, dan bakatnya tersebut mendapat dukungan besar keluarganya.
Putri dari Boy Andrian Renizar dan Enny Juliani warga Jl Veteran, Banjarmasin ini, sebelum sekolah TK sudah suka ikut lomba.
Menurut sang ibu, Enny, mengasah bakat dan menguji kemampuan melalui lomba adalah media untuk anak menambah kepercayaan diri.
"Lomba itu mengharuskan anak tampil di depan umum, dari pembiasan ikut lomba maka kepercayaan dirinya semakin besar, ini bermanfaat untuk dia dewasa kelak," katanya.
Lomba juga mengajarkan kepada Adella untuk berani berkompetisi dan siap menerima kenyataan bahwa dia bisa saja menang dan bisa saja kalah.
Adel, demikian panggilan gadis remaja kelahiran Banjarmasin, 1 Desember 2012 juga belajar untuk tidak sombong dan selalu rendah diri meski pernah meraih gelar Galuh Cilik 2024.
"Adapun aktivitasnya menari tradisional juga untuk menumbuhkembangkan kecintaan pada budaya nusantara, salah satunya melestarikan budaya Banjar, karena tidak banyak anak-anak yang mau belajar menari tradisional," ungkap Enny.
Pastinya pula, modeling, langkah dansa, dance sport, menari dapat sekaligus menjadi media meningkatkan kebugaran fisik bagi Adel yang kini duduk di bangku SMP.
Karena semua kegiatan yang diikuti tersebut bermanfaat alias positif, Enny tak pernah lelah mengantar putrinya berlatih baik modeling yang dilakoni sejak usia empat tahun, maupun menari sejak sekolah dasar kelas empat.
"Dia latihannya di ekskul sekolah dan juga di sanggar. Sambil berkegiatan itu dia juga sambil berteman, jadi tidak kehilangan momen bermain," kata Enny.
Meski aktivitas harian di luar sekolah banyak melakoni hobi dan latihan, namun menurut Enny, anaknya juga tetap ada waktu untuk belajar.
"Biasanya belajar malam setelah Maghrib. Selain belajar akademik dia juga berselang hari belajar agama antara lain mengaji dan dan tahfiz," tandas Enny.
Adel memang dibimbing untuk bisa menyeimbangkan antara belajar akademik dan non akademik, supaya keduanya saling mendukung untuk perkembangan intelektual, mental dan karakternya.
Sekolah tetap yang utama, karena ini menjadi modal masa depan, selain Adel juga mengasah kemampuan atau soft skill di bidang minat dan bakat.
"Syukurlah, Adel bisa menunjukan bahwa secara akademis dia juga mampu berprestasi bahkan di even lomba yang membawa nama sekolah," kata Enny.
Salah satunya Enny mampu mengikuti Olimpiade Sains IPA yang notebene terbilang sulit dan pesertanya banyak yang pintar.
"Suatu kebanggan ketika dia juara, apalagi membawa nama sekolah," ujar Enny.
Pastinya, Enny dan suami selalu turut memberikan penghargaan kepada putrinya saat berprestasi, seperti halnya rangking satu di kelas, Adel pun diberi hadiah.
"Hadiah it sebagai penghargaan atas perjuangannya. Harapan kami dia bisa terus menyeimbangkan kemampuan akademik dan non akademik dan sukses di masa depan," pungkas Enny seraya mengatakan Adel punya ita-cita menjadi dokter. (Salmah saurin)