Jakarta (ANTARA) - Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memutuskan memindahkan pertandingan Liga Spanyol antara Barcelona dan Villarreal ke Stadion Hard Rock, Miami, Amerika Serikat, pada 20 Desember 2025, setelah mendapat persetujuan resmi dari kedua klub dan otoritas terkait.
RFEF dalam pernyataan resminya, Senin, menyebut akan mengajukan permohonan otorisasi kepada UEFA sebelum meminta persetujuan final FIFA, dikutip dari laman resmi RFEF. Proses tersebut akan mengikuti regulasi pertandingan internasional FIFA serta aturan pelaksana RFEF.
Keputusan itu memicu perbedaan pendapat di kalangan penggemar. Sebagian menyambut positif rencana tersebut, namun sejumlah kelompok suporter Barcelona, Villarreal, dan Federasi Suporter Sepak Bola Spanyol (FASFE) menolak keras dan mengancam akan menempuh jalur hukum.
Perdebatan mengenai penyelenggaraan pertandingan liga domestik di luar negeri kembali mencuat setelah FIFA pada April 2024 mencapai kesepakatan hukum dengan Relevent Sports di Amerika Serikat. Kesepakatan hukum itulah yang mendorong FIFA mempertimbangkan ulang larangan pertandingan resmi digelar di luar negeri.
FIFA pada Mei 2024 membentuk gugus kerja untuk mengkaji potensi perubahan regulasi, yang berpotensi membuka peluang bagi liga-liga lain mengikuti langkah RFEF.
Gagasan operator kompetisi untuk memainkan pertandingan Liga Spanyol di luar negeri sudah muncul sejak 2018. Ide itu kemudian mendapat kritik pelatih Barcelona saat itu, Ernesto Valverde, yang menyebutnya sebagai gagasan yang aneh.
Pada musim 2028/2019, operator Liga Spanyol sempat mengajukan wacana memainkan pertandingan Barcelona melawan Girona di AS, upaya itu kemudian ditolak RFEF. Semusim kemudian, operator mengajukan wacana memainkan pertandingan Villarreal kontra Aletico Madrid di AS, namun usulan itu lagi-lagi berbuntut penolakan RFEF.