Ibu di Sragen Gendong Anak Jalan Kaki Sampai Lamongan, Polisi Purnomo Minta Maaf Tak Bisa Bantu
Mujib Anwar August 12, 2025 03:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Beredar viral kabar seorang warga yang adalah ibu-ibu nekat mencari pekerjaan dengan berjalan kaki.

Ibu-ibu tersebut mencari pekerjaan dengan menggendong anaknya yang masih kecil.

Ia bahkan nekat berjalan kaki dari Sragen Jawa Tengah hingga Lamongan Jawa Timur hanya demi mendatangi rumah seorang polisi.

Awalnya, ibu itu menggendong anaknya yang masih kecil mendatangi rumah salah satu warga, untuk mencari pekerjaan.

Kejadian tersebut diunggah oleh akun media sosial purnomopolisibaik pada Minggu (10/8/2025).

Diketahui sosok pemilik akun tersebut adalah Ipda Purnomo yang merupakan anggota polisi yang berdinas di Polres Lamongan, Jawa Timur.

Kemudian, dalam video yang diunggah Ipda Purnomo menceritakan sang ibu lantas mendatangi rumahnya untuk minta dipekerjakan.

Ipda Purnomo cukup eksis di media sosial lantaran berbagai aksinya membantu masyarakat.

Ia dikenal karena berbagai aksi sosialnya, mulai dari merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), membantu keluarga kurang mampu, hingga menolong penjual kecil.

Dengan ketulusan, ia berinteraksi langsung dan memberikan bantuan nyata.

Ia juga mendirikan yayasan yang awalnya mendukung anak yatim, lalu berkembang untuk membantu ODGJ .

Namun, yang kali ini, Ipda Purnomo tak bisa menolong sang ibu.

Dalam unggahan di media sosialnya menunjukkan seorang wanita memakai kaus berwarna merah, serta jilbab dan celana panjang warna biru.

Wanita tersebut sedang menggendong seorang anak, yang mana wajah perempuan tersebut dan sang anak telah diblur oleh pengunggah.

Ipda Purnomo, anggota Polres Lamongan, Jawa Timur, Rabu (2/7/2025). Purnomo ceritakan ada wanita asal Sragen yang mendatangi rumahnya untuk minta bantuan.
Ipda Purnomo, anggota Polres Lamongan, Jawa Timur, Rabu (2/7/2025). Purnomo ceritakan ada wanita asal Sragen yang mendatangi rumahnya untuk minta bantuan. (Wartakota)

Dalam foto unggahan tersebut, juga terdapat tulisan 'Kami Mohon Maaf'.

Unggahan tersebut juga terdapat keterangan yakni :
"MOHON MAAFKAN KAMI SEKELUARGA

Assalamualaikum 
Malam ini ada kabar seorang ibu sama anaknya kondisi capek jalan kaki warga Sragen karangmalang Jawa Tengah datang kerumah untuk mencari pekerjaan.jujur kasihan sekali namun kami mohon maaf jika tidak semua hal seperti ini bisa kami bantu,insyaallah kalau sekedar makan tempat istirahat sementara dan uang pulang insyaallah tetep kita bantu.
Sekali lagi mohon maafkan kami sekeluarga jika tidak semua bisa kami bantu.
Semoga makin banyak orang yang bisa membantu saudaranya .
Aamiin,"

Diketahui, ibu tersebut bersama anaknya datang ke rumah Purnomo di Lamongan, Jawa Timur.

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sragen, Yuniarti mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran terkait hal tersebut.

Dimana, diketahui seorang ibu dalam foto tersebut berinisial NH, warga Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

"Hasil penelusuran kami melalui keluarga, benar bahwa ibu dan bayi dengan menggunakan pakaian tersebut adalah anggota keluarganya, pergi dari rumah hari Minggu, tanggal 10 Agustus 2025," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (11/8/2025).

"Keluar pagi hari dan sampai saat kunjungan kami, yang bersangkutan belum pulang ke rumah, Ibu tersebut keluar dari rumah karena sedang ada permasalahan keluarga," tambahnya.

Lanjutnya, hingga Senin malam, NH diketahui telah bertemu dengan suaminya.

"Kabar terbaru, NH sudah bertemu dengan suami dan saat ini berada di Jawa Timur, karena suaminya berasal dari Jawa Timur," jelasnya.

Setelah itu, Dinas Sosial akan menyalurkan bantuan sesuai dengan kebutuhan ibu tersebut.

Rute yang ditempuh NH dalam perjalanan ini pun cukup jauh.

Sragen yang berada di Provinsi Jawa Tengah sedangkan Lamongan berada di Provinsi Jawa Timur, jika melihat di peta kedua lokasi tersebut berjarah 190 kilometer.

Sementara itu, pria tak terima karena di-PHK nekat berjalan kaki demi mendapatkan kembali pekerjaannya.

Adhi Cahya, yang jalan kaki bersama istrinya dari Cilacap.

Adhi ingin adukan nasibnya karena merasa kena PHK sepihak dari PT Kilang Pertamina Cilacap. 

Adhi menyebut PHK yang ia alami tidak sesuai prosedur.

Itu seperti keterangan di unggahan akun media sosialnya.

Lantaran tak segera menemukan solusi dari pihak terkait, dia memilih jalur perjuangan langsung.

Menanggapi hal tersebut, Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina RU IV Cilacap, Cecep Supriyatna mengatakan, permasalahan tersebut tidak terkait langsung dengan Pertamina.

Menurut Cecep, Adhi merupakan pekerja di bawah naungan pihak ketiga.

Adhi direkrut PT Yakespena yang menjadi rekanan PT Kilang Pertamina Cilacap.

"Itu tidak terkait langsung dengan kami karena sudah ada prosesnya di PT Yakespena," kata Cecep saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025), seperti dilansir dari TribunBanyumas.

"Kami menggunakan jasa PT Yakespena, jadi kontraknya ada di sana," lanjut Cecep.

Cecep menegaskan, secara umum, pekerja di lingkungan Pertamina, khususnya tenaga kerja jasa penunjang (TKJP), tidak akan terkena PHK apabila tidak ada permasalahan serius.

"Di Pertamina, misalnya TKJP, selama tidak ada permasalahan serius, insyaallah tidak ada PHK. Bahkan, waktu (Pandemi) Covid-19, juga tidak ada yang di PHK," ujarnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.