Seorang PNS di Bogor tewas tertimbun sampah 10 meter di TPA Galuga. Dua rekan korban berhasil keluar dari timbunan dan dinyatakan selamat.
Seorang pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Agus Hari Mulyana (49), meninggal dunia setelah tertimbun longsoran sampah. Peristiwa nahas itu terjadi saat Agus tengah mengoperasikan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (11/8/2025).
Ketika itu, tumpukan sampah setinggi kurang lebih 10 meter menimpa dirinya. Adapun Agus dikenal sebagai pekerja yang berdedikasi dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai operator alat berat di TPA Galuga.
Dalam kejadian tersebut, dua rekan kerja Agus yang turut tertimbun berhasil diselamatkan. Meski secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bogor, TPA Galuga merupakan lokasi pembuangan akhir yang digunakan bersama oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor.
TPA yang sudah beroperasi sejak tahun 1986 ini menghadapi masalah penumpukan sampah yang parah, lantaran masih menerapkan metode open dumping, yakni sistem pembuangan sampah dengan cara ditumpuk begitu saja, tanpa melalui proses pemilahan, pengolahan, atau penutupan dengan tanah. Kondisi ini memperbesar potensi terjadinya longsor, terutama di musim hujan saat struktur tumpukan menjadi tidak stabil.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan belasungkawa atas kematian PNS tersebut. Ia menjelaskan bahwa meski TPA Galuga berada di wilayah Kabupaten Bogor, pengelolaannya melibatkan kerja sama antara Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya operator dari tim penanganan sampah di Galuga. Secara teknis, pengelolaan sampah di titik kejadian merupakan kewenangan Kota Bogor," ujar Rudy, dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengunjungi rumah duka yang berada di Kampung Rangga Mekar, Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan. Menurut Dedie, penyebab kecelakaan diduga akibat tanah yang terbuka sehingga alat berat yang dikendarai Agus masuk ke dalamnya.
“Sepintas kami mendapat gambaran bahwa ada tanah yang terbuka. Sehingga, alat berat itu masuk ke dalam tanah,” ujar Didie.
Dua orang rekan Agus yang selamat saat ini masih dalam perawatan medis. Dedie menyampaikan bahwa pihaknya akan menyelidiki insiden ini lebih lanjut agar tidak terjadi lagi di masa depan.
“Sedang kita coba gali informasinya lebih lanjut. Yang pasti kita kehilangan petugas yang selama ini sudah mengabdi sekian lama untuk DLH,” tukasnya.
Dadie juga mengatakan akan mencari lokasi alternatif untuk pembuangan sampah yang dinilai lebih aman. Dari total 38 hektare lahan yang dimiliki Pemkot Bogor di TPA Galuga, baru sekitar 8 hektare yang telah digunakan, setara dengan sekitar 11 lapangan sepak bola.
“Yang pasti kita tidak ingin memaksakan kalau lokasi di situ sudah terlalu banyak sampah kita cari lokasi lainnya,” ucap Dadie.
“Makanya kita coba cari atau kita evaluasi dulu kondisi sesungguhnya seperti apa. Kita tidak ingin gegabah, karena ini menyangkut nyawa dari pegawai kita yang sedang bertugas di sana,” imbuhnya.
Melansir dari Tribunnews.com, Kepala Tata Usaha TPA Galuga dari DLH Kota Bogor, Beti Kusmiati, menyatakan bahwa PNS di Bogor tewas itu, merupakan pegawai Pemkot yang tengah melakukan pekerjaan rutin saat kejadian terjadi. Beti belum dapat memaparkan secara rinci kronologi kejadian karena masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.
"Betul lagi kerja rutin kebetulan ada musibah sehingga petugas kita kena musibah," ungkapnya.
"Nanti pihak kepolisian aja ya yang menjelaskan," tutup Beti.
Sejumlah warga turut membantu proses evakuasi korban yang tertimbun bersama alat berat. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk proses visum.