Universitas Terbuka Pusat Resmikan Gedung Prof Setijadi & Gerbang Depan
GH News August 13, 2025 11:10 PM
Jakarta -

Universitas Terbuka (UT) meresmikan dua ikon baru yaitu Gedung Prof. Setijadi dan Gerbang Depan UT Pusat. Peresmian dua ikon ini adalah bagian dari strategi besar UT untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi masa depan yang inklusif, fleksibel, dan berbasis teknologi.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Brian Yuliarto menyampaikan apresiasi penggunaan nama Prof. Setijadi untuk menamai Gedung yang diresmikan. Ia menegaskan, Prof. Setijadi telah punya visi jauh ke depan untuk menyebarkan pengetahuan bagi seluruh anak bangsa.

"Ini sebagai bentuk penghargaan kepada sosok sang guru yang telah berjasa atas pendirian UT," ungkap Brian dalam keterangan tertulis, Rabu, (13/8/2025).

Peresmian yang mengusung tema 'Big Dream, Big Data, Big Impact' ini menandai upaya UT dalam memanfaatkan kekuatan teknologi dan data untuk memperluas akses, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan memberikan dampak dalam dunia pendidikan nasional dan internasional.

Brian menegaskan UT adalah pionir penyelenggara PTTJJ yang membuka kesempatan belajar bagi masyarakat di seluruh penjuru negeri dengan harga yang terjangkau dan proses pembelajaran yang berkualitas.

"Di era transformasi ini, peran UT makin relevan. Dengan pembelajaran berbasis teknologi digital, UT mempunyai tugas mulia dalam mengisi ruang-ruang kosong dengan membekali anak bangsa yang terkendala jarak, waktu, kondisi ekonomi dan sosial," imbuhnya.

Selain itu, Brian mengajak perguruan tinggi untuk mewujudkan kampus berdampak. Selain berperan aktif menyelesaikan masalah di lingkungan, menurutnya, kampus juga harus melakukan revolusi besar dalam pendidikan.

"Makna berdampak dari UT adalah seluruh masyarakat mendapat manfaat dari sistem pendidikan jarak jauh yang memungkinkan siapapun kuliah tanpa batasan. UT juga memberikan bahan ajar berbasis Open Educational Resources melalui Perpustakaan Digital UT, sehingga ilmu pengetahuan dapat diakses secara luas," ujarnya.

Sebagai upaya meningkatkan sumbangsih dan dampak besar dari UT bagi pendidikan di Indonesia, Brian memberikan amanah strategis kepada UT untuk mengembangkan dan mengkoordinasikan produksi video ajar berkualitas yang dapat digunakan dosen di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Selain itu, sebagai langkah pemerataan kualitas pembelajaran dan mewujudkan pendidikan yang semakin baik di tanah air, Brian juga memberi saran agar lebih banyak modul UT yang dikembangkan dalam bahasa Inggris sebagai salah satu bentuk enrichment UT untuk menjangkau peserta internasional.

"Revolusi besar pengembangan video ajar ini haknya ada di UT, dipimpin dan dikoordinasikan oleh UT. Kami percayakan pada UT, karena UT paling maju dalam teknologi digital dan pengembangan materi ajar," ungkap Brian.

"Mari kita warisi bersama semangat Prof. Setijadi dalam membuka ilmu pengetahuan bagi bangsa, dan bersama ini Gedung Prof. Setijadi ini saya resmikan untuk dibuka," imbuhnya.

Di sisi lain, Rektor UT, Mohammad Yunus, menegaskan peresmian dua ikon ini adalah bagian dari strategi besar UT untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi masa depan yang inklusif, fleksibel, dan berbasis teknologi.

"UT berdampak berarti UT hadir membawa kebermanfaatan nyata bagi bangsa. Dengan mengintegrasikan akses terbuka, inovasi digital, dan prinsip keberlanjutan, kami siap mencetak lulusan berkualitas di manapun mereka berada, mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas, fleksibel, dan berdaya saing global," ujarnya.

Yunus melanjutkan, Gedung Prof. Setijadi dibangun di atas lahan ± 5.000 m² dengan luas bangunan 2.700 m² mengusung konsep Smart & Green Campus yang ramah lingkungan, inklusif, dan berbasis inovasi.

"Gedung ini dirancang sebagai bagian dari Digital Learning Ecosystem UT dan akan menjadi pusat riset, pengembangan teknologi pembelajaran, serta kolaborasi lintas disiplin untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0," ujar Yunus.

Yunus menambahkan, pemberian nama gedung ini merupakan penghormatan atas dedikasi almarhum Prof. Setijadi, Rektor Pertama UT yang berjasa besar merintis dan membesarkan UT.

Sementara itu, Gerbang Depan UT Pusat diresmikan sebagai simbol keterbukaan, kesetaraan akses, dan identitas UT sebagai kampus masa depan. Gerbang ini bukan hanya pintu masuk fisik, tetapi juga mencerminkan semangat UT dalam menyambut siapa pun yang ingin menempuh pendidikan tinggi, tanpa dibatasi jarak, usia, kondisi ekonomi, atau latar belakang sosial.

Peresmian dua ikon UT ini juga sebagai komitmen UT terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), SDG 11 (Green Building, Efisiensi Energi), SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan, Kolaborasi Global, Kemitraan Strategis).

Menurut Yunus, melalui infrastruktur yang mengedepankan inklusi, efisiensi energi, dan pemanfaatan teknologi mutakhir, UT berperan aktif dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang mendorong kesetaraan kesempatan belajar sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Dengan peresmian gedung Prof. Setijadi dan Gerbang Depan UT Pusat oleh Bapak Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, kami berharap dampaknya akan terasa signifikan bagi dunia Pendidikan secara keseluruhan," ujar Yunus.

Yunus juga menegaskan, pembangunan gedung Prof. Setijadi dan Gerbang Depan UT Pusat juga merupakan wujud nyata dari nilai-nilai utama Universitas Terbuka, yaitu akses terbuka (open access), kualitas unggul (quality education), dan dampak luas (impact).

UT tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga memperkuat identitas, integritas, dan peran strategisnya sebagai pelopor pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia dan kawasan.

Lebih lanjut, Yunus berpesan agar para pimpinan dan seluruh sivitas akademika menjaga, merawat, dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada.

"Jadikan ruang-ruang ini sebagai tempat tumbuhnya kreativitas, profesionalisme, dan kontribusi nyata bagi bangsa," ujar Yunus.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.