Jakarta (ANTARA) - Parfum Eversense yang bertajuk “The Four Layers of Human Body” dalam koleksi extrait de parfum memadukan konsep filosofi tubuh manusia dan seni penciuman yang dituangkan ke dalam empat karakter aroma.

“Bagi saya, parfum bukan sekadar wangi, tapi bahasa yang bisa bercerita. Saya ingin setiap botol punya makna, bukan hanya aroma," kata Head Creative Designer Eversense Chloe Herliv Chen dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

Gadis berusia 16 tahun itu mengatakan bahwa empat varian parfum itu terdiri dari Golden Luxe (kulit), Royal Allure (daging), Celestial Shell (tulang), dan Blissful Echoes (jiwa) yang masing-masing merepresentasikan satu lapisan tubuh.

Untuk menerjemahkan ide kreatifnya ke dalam aroma, Chloe berkolaborasi dengan ahli parfum Karina Mandala yang telah berpengalaman di industri wewangian.

Karina bertugas menciptakan komposisi wangi yang sesuai dengan visi Chloe. Hasilnya adalah parfum yang tidak hanya memanjakan hidung, tetapi juga mengajak pemakainya merasakan perjalanan emosional.

Acara peluncuran keempat varian parfum itu diselenggarakan di Skydance PIK dan dimeriahkan oleh penampilan Ghea Indrawari yang membawakan tiga lagu andalan, serta berbagi pengalamannya mencoba varian Blissful Echoes yang ia sebut harum dan tahan hingga 12 jam.

Tak hanya fokus pada estetika dan aroma, Eversense juga membawa misi sosial melalui kampanye “One Bottle, One Impact”, di mana 8 persen hasil penjualan parfum akan disalurkan ke Saab Share untuk membangun sekolah di Kepulauan Nias.

Baik Chloe maupun Karina sama-sama berharap koleksi yang mereka ciptakan kali ini dapat menjadi bukti bahwa parfum lokal bisa bersaing di kelas dunia penuh cerita, karakter, dan kepedulian.