BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Peristiwa kebakaran di  kawasan Rt55 dan Rt59 Gang Nurudin Pelambuan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin,  Kalimantan Selatan  meninggalkan duka tersendiri bagi para korban.

Salah satunya adakah Fajar, siswa kelas 2 SMPN 12 Banjarmasin, yang merasakan dampak  kebakaran hebat tersebut

Fajar terlihat pulang lebih awal dari sekolah. Wajahnya tertunduk malu saat ditanya mengapa tidak mengikuti pelajaran seperti biasa, Kamis (14/8/2025) pagi.

Imah, ibu Fajar, menjelaskan bahwa anaknya merasa malu karena hanya mengenakan kaus ke sekolah. Seragam biru putih dan pramuka miliknya hangus terbakar dalam insiden kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah.

“Bulikan jar dulu supan pakai kaus ja ke sekolah, kekawanan beseragam bekumpul di lapangan, (Pulang duluan katanya malu pakai baju kaus ke sekolah, sementara teman-temannya berkumpul di lapangan berseragam),"terang Imah dengan mata berkaca-kaca.

Akibat kebakaran, seragam biru putih dan pramuka milik Fajar hangus terbakar, dirinya mengaku masih memiliki kaus olahraga sekolah satu-satunya, pakaian sekolah yang tersisa.

“Esok kawa ae sekolah ada baju olahraga,” ucap Fajar, sambil duduk termenung di depan tenda darurat.

Kebakaran hebat yang terjadi pada Senin (11/8) dini hari tak hanya menghanguskan harta benda, tetapi juga menggoyahkan semangat anak-anak untuk bersekolah. Hilangnya seragam, buku, dan perlengkapan belajar membuat mereka merasa terasing di lingkungan sekolah.

“Anak satu-satunya Pak, abahnya tuh serabutan aja begawi, mudah-mudahan kawa kayak pian sampai sarjana,” harap Imah kepada jurnalis Banjarmasin Post dengan lirih.

Kisah Fajar menjadi pengingat bahwa pemulihan pasca bencana bukan hanya soal fisik, tetapi juga tentang memulihkan semangat dan harapan anak-anak untuk tetap melanjutkan pendidikan.

Bantuan seragam dan perlengkapan sekolah menjadi kebutuhan mendesak agar mereka bisa kembali bersekolah dengan percaya diri.

(Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)