Mengenal Tradisi Tea Pai, Upacara Teh dalam Pernikahan Tionghoa, Pernah Dilakukan Roger Danuarta hingga Dion Wiyoko
Faza Anjainah Ghautsy August 15, 2025 05:34 PM

Grid.ID- Mengenal tradisi Tea Pai, upacara teh dalam pernikahan Tionghoa. Ternyata pernah dilakukan oleh Roger Danuarta hingga Dion Wiyoko.

Pernikahan Tionghoa dikenal sangat kaya akan nilai budaya, yang tercermin dalam berbagai ritual, mulai dari sebelum hingga saat hari pernikahan. Salah satu tradisi penting yang masih dijalankan adalah Tea Pai, sebuah upacara minum teh sebagai bentuk penghormatan kepada anggota keluarga yang lebih tua.

Tradisi Tea Pai merupakan bagian penting dari budaya Tionghoa yang telah berakar kuat sejak ribuan tahun lalu dan tetap bertahan meskipun zaman terus berubah, serta budaya asing mulai masuk. Di Indonesia, masyarakat keturunan Tionghoa masih menjalankan prosesi ini sebagai bagian dari upacara pernikahan mereka.

Istilah Tea Pai berasal dari gabungan kata "tea" (teh dalam bahasa Inggris) dan "bai" atau "pai" (拜) dalam bahasa Mandarin, yang berarti memberi hormat. Tradisi ini dilakukan oleh pasangan pengantin baru dengan menyuguhkan teh kepada orang tua dan kerabat senior sebagai simbol rasa terima kasih dan penghormatan.

Tea Pai bukan sekadar ritual minum teh, tapi juga menjadi momen perkenalan resmi antara mempelai wanita dan keluarga besar mempelai pria. Tradisi ini sudah ada sejak masa Dinasti Tang, sekitar 1.200 tahun silam.

Awalnya dikenal dengan nama Cha Dao, ritual ini kemudian dibawa ke Jepang oleh para biksu Jepang yang datang ke Tiongkok. Meski mengalami sedikit penyesuaian dengan budaya Jepang, esensi dari upacara ini tetap terjaga.

Upacara Tea Pai biasanya dilangsungkan pada pagi hari setelah pemberkatan pernikahan dan sebelum acara resepsi. Tradisi ini dihadiri oleh anggota keluarga yang sudah menikah, seperti orang tua, kakek-nenek, paman, bibi, serta saudara kandung.

Prosesi ini menjadi momen penting dalam pernikahan Tionghoa, karena merupakan bentuk penghormatan dari pasangan pengantin kepada keluarga besar, khususnya mereka yang lebih tua. Namun, terdapat beberapa ketentuan yang mengatur siapa saja yang boleh hadir dalam upacara ini.

Adik pengantin yang sudah menikah tidak diperkenankan untuk ikut serta, sementara kakak pengantin tidak boleh hadir jika belum menikah atau jika telah “dilangkahi” oleh adiknya. Meskipun demikian, apabila orang tua pengantin telah meninggal dunia, maka kakak kandung diperbolehkan hadir dan bertindak sebagai wali yang sah dalam prosesi tersebut.

Aturan-aturan ini mencerminkan nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi dalam budaya Tionghoa. Proses pelaksanaannya cukup sederhana namun sarat makna.

Setelah mengucap sumpah pernikahan, pengantin pria terlebih dahulu menerima teh dari pengantin wanita, kemudian dilanjutkan dengan pengantin wanita yang menyuguhkan teh kepada keluarganya sendiri. Menurut BanjarmasinPost.co.id, Tea Pai juga merupakan bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih kepada keluarga.

Mengenal tradisi Tea Pai selanjutnya, dalam prosesi ini ternyata teh disajikan secara berurutan mulai dari anggota keluarga tertua hingga yang termuda. Setelah menerima teh, keluarga biasanya memberikan angpau (amplop merah) atau perhiasan.

Hal ini sebagai tanda restu dan simbol harapan akan masa depan yang sejahtera bagi pengantin. Hadiah yang diberikan dalam prosesi ini juga menjadi simbol doa bagi keberuntungan dan kemakmuran dalam kehidupan rumah tangga yang baru dimulai.

Lebih dari sekadar tradisi, Tea Pai mengandung nilai-nilai penting seperti kerja sama antara pasangan, saling membantu, serta penghormatan kepada keluarga besar. Awalnya, upacara ini biasa diadakan di rumah mempelai wanita, namun kini sering digelar di lokasi pernikahan seperti hotel atau restoran.

Melansir dari Weddingku.com, ada beberapa publik figur Indonesia keturunan Tionghoa yang turut melestarikan tradisi Tea Pai dalam momen pernikahan mereka. Salah satunya adalah Clarissa Tanoesoedibjo dan Anthony Tjipto.

Selain itu, ada juga Valencia Tanoesoedibjo dan atlet bulu tangkis Kevin Sanjaya yang juga menjalankan tradisi ini pada tahun 2023. Selanjutnya, Roger Danuarta dan Cut Meyriska turut memperingati upacara ini pada tahun 2019.

Pada tahun 2016, Junior Liem dan Putri Titian juga merayakan upacara tersebut dengan pakaian bermotif burung merak, simbol yang kerap hadir dalam pernikahan Tionghoa. Lalu di tahun 2017, Dion Wiyoko dan Fiona Anthony menghidupkan kembali tradisi Tea Pai dalam pernikahan mereka.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.