BANJARMASINPOST.CO.ID,BANJARMASIN– Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin menginisiasi penyelenggaraan International Conference on Engineering and Technologies for Sustainable Development (ICETSD 2025).
Ini merupakan forum ilmiah berskala Asia yang berlangsung secara hybrid di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Bali, pada 15–16 Agustus 2025.
Konferensi internasional ini menghadirkan 29 pembicara utama dari berbagai negara Asia, seperti Malaysia, India, Thailand, Uzbekistan, Australia, Bangladesh, Taiwan, hingga Indonesia.
Selain itu, 150 peneliti dan akademisi dari berbagai daerah di Indonesia (Bali, Banjarmasin, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Sulawesi) serta mancanegara turut mempresentasikan penelitian mereka.
Mengusung tema “Transforming the World through Sustainable Engineering, Technology, Innovation and Management”, ICETSD 2025 menjadi wadah pertukaran gagasan, hasil riset mutakhir, dan solusi berkelanjutan di bidang teknik, teknologi, inovasi, dan manajemen.
Seluruh makalah yang dikirimkan akan ditinjau untuk diterbitkan dalam prosiding terindeks Scopus, sementara karya terpilih direkomendasikan masuk ke jurnal internasional bereputasi, di antaranya Journal of Advanced Research in Applied Science and Engineering (Q2), Journal of Advanced Research in Micro and Nano Engineering (Q1), Journal of Advanced Research in Design (Q4), dan CFD Letters (Q2).
Konferensi ini digelar berkat kerja sama Uniska dengan INTI International University Malaysia, University Innovation Technology Uzbekistan, Universitas Udayana, dan Universitas Halu Oleo Indonesia.
Dekan Fakultas Teknik UNISKA, Firda Herlina, menegaskan bahwa forum ini menjadi langkah strategis membangun kolaborasi internasional di bidang riset teknik dan teknologi berkelanjutan.
Rektor Uniska, Assoc Prof Mohammad Zainul, melalui Wakil Rektor IV Dr Ilisa Fajriyati, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan ICETSD 2025.
“Tema konferensi ini sangat relevan dengan tantangan global saat ini. Kemajuan pesat di bidang teknik dan teknologi harus berpadu dengan praktik berkelanjutan. Forum ini diharapkan mempertemukan pemikiran kritis, ide-ide inovatif, dan peluang kolaboratif untuk mendorong solusi nyata bagi masa depan,” ujarnya.
Selain sesi pemaparan riset, panitia juga menyiapkan penghargaan untuk presenter makalah terbaik berdasarkan lima kriteria: kualitas konten (30 persen), penyampaian presentasi (25%), efektivitas alat bantu visual (15%), ketelitian teknis dan dukungan data (15%), serta dampak dan inovasi penelitian (15%).
Jalur khusus disiapkan untuk lima presenter terbaik. Penghargaan serupa juga diberikan kepada tiga pembicara utama terbaik berdasarkan kualitas dan dampak presentasi.
Dengan cakupan peserta internasional, ICETSD 2025 menjadi momentum memperkuat jaringan riset antarperguruan tinggi, menawarkan solusi konkret di bidang rekayasa infrastruktur, energi ramah lingkungan, hingga manajemen inovasi, serta memperluas peluang publikasi ilmiah di jurnal bereputasi dunia.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
Foto: Istimewa
--