TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan energi menjadi salah satu fokus utama pemerintah melalui percepatan transisi energi dalam Pidato Nota Keuangan RAPBN 2026.
Pernyataan tersebut disambut positif Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno. Menurutnya, komitmen Presiden Prabowo merupakan langkah strategis dalam mempercepat penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
"Komitmen Presiden Prabowo menjadi angin segar dalam upaya mempercepat transisi energi sekaligus menambah secara signifikan bauran energi terbarukan dalam komposisi energi secara keseluruhan," kata Eddy, Sabtu (16/8/2025).
Politikus PAN itu menyebut, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor energi bersih dunia.
"Kita punya semua potensi, dari energi surya, hidro, hingga panas bumi yang berlimpah. Saya menyambut baik komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai pelopor energi bersih dunia dengan menjadi climate leader di tingkat global," lanjutnya.
Eddy yang juga Doktor Ilmu Politik UI menilai optimis langkah Presiden Prabowo mempercepat target Net Zero Emissions (NZE) menjadi 2050, atau 10 tahun lebih cepat dari rencana sebelumnya.
"Tentu banyak pembenahan yang harus dilakukan, tetapi itu merupakan keniscayaan. Kami siap terlibat dan membantu upaya percepatan energi bersih dan berkelanjutan," ucapnya.
Wakil Ketua Umum PAN itu meyakini percepatan transisi energi juga akan berdampak signifikan pada pemerataan elektrifikasi di seluruh Indonesia.
"Saat ini ada 10.800 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik dengan sekitar 780.000 warga negara yang belum menikmati hak dasar mereka. Presiden Prabowo menyampaikan target untuk memastikan rakyat di desa dapat menikmati listrik secara merata, berkeadilan, dan berkelanjutan," ujar Eddy.
Ia menambahkan, kunci utama ada pada percepatan transisi energi, penguatan dasar hukum melalui RUU EBET, serta pembangunan infrastruktur yang menarik bagi investor.
"Kuncinya adalah percepatan transisi energi, memperkuat dasar hukumnya, serta memastikan proses bisnisnya menarik bagi investor," pungkas Eddy.