Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menyeleksi calon mahasiswa asal Timor Leste sebagai komitmen mereka untuk menjadi kampus berkelas internasional.
Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UMI Ir Setyawati Yani MT dalam keterangannya di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya memiliki program Internasionalisasi melalui program IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards), student exchange, hingga UMI International Student Award (UISA).
“UMI menggelar seleksi calon mahasiswa asing asal Timor Leste melalui program UMI International Student Award (UISA). Calon mahasiswa asing UMI asal Timor Leste yang mengirimkan dan mengisi formulir pendaftaran mencapai ratusan orang," ujarnya.
Melalui berbagai program internasional, seperti IISMA), student exchange, hingga UISA, UMI secara konsisten membuka akses pendidikan global dan menjadi rumah akademik bagi mahasiswa dari berbagai negara.
Beasiswa untuk mahasiswa asing melalui UISA ini dibagi dalam dua kategori, yakni full scholarship dan partial scholarship.
Ia menjelaskan, dari total pendaftar asal Timor Leste, KUI UMI melakukan seleksi administrasi dan menetapkan 11 calon mahasiswa untuk melanjutkan ke tahap wawancara.
Seleksi wawancara telah dilaksanakan pada akhir Juli 2025 yang mendapatkan fasilitasi dari Pusat Bahasa Indonesia KBRI Dili, Timor Leste. Namun, dari 11 nama yang ditetapkan, hanya enam orang yang hadir mengikuti seleksi wawancara.
"Setelah melalui proses seleksi dan evaluasi ini, KUI UMI merekomendasikan dua penerima full scholarship dan empat penerima partial scholarship," kata Setyawati.
Sementara itu, Wakil Rektor V UMI Prof Dr Muhammad Hattah MS menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kerja keras KUI UMI dalam mengembangkan jaringan internasional dan menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di UMI.
Ia menegaskan bahwa program ini selaras dengan visi UMI menjadi universitas yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.
Dengan berbagai program internasional yang terus dikembangkan, UMI membuktikan komitmennya untuk menjadi bagian dari peta pendidikan tinggi dunia, serta membangun diplomasi pendidikan melalui semangat kolaborasi lintas negara.