Meulaboh (ANTARA) - Yayasan Hakka menghadirkan atraksi kesenian Barongsai saat momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, sebagai upaya merawat semangat kebangsaan di masyarakat Aceh.

“Atraksi ini kami lakukan sebagai upaya untuk terus merawat keberagaman dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa di masyarakat Aceh,” kata Wakil Ketua Hakka Aceh Barat, Hendri kepada ANTARA di Meulaboh, Selasa.

Menurutnya, atraksi kesenian dan budaya tersebut ditampilkan kepada masyarakat, sebagai upaya untuk meningkatkan keragaman budaya di masyarakat Aceh, sekaligus meningkatkan silaturahmi antar umat beragama.

Selain itu, melalui kesenian tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan nilai-nilai kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa sehingga jalinan silaturahmi dan komunikasi yang selama ini berjalan dengan baik, ke depan agar semakin lebih baik, kata Hendri.

Selain menghadirkan atraksi Barongsai, Yayasan Hakka juga berkolaborasi bersama Pemerintah Gampong Pasar Aceh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat menggelar atraksi Si Dalupa yang merupakan salah satu kesenian asli dari Aceh Barat ke masyarakat.

Si Dalupa menceritakan sejarah tentang dayang raja di Aceh yang melarikan diri dari istana, dan kemudian ditemukan meninggal di dalam gua. Semasa hidupnya, Si Dalupa merupakan dayang yang setia dengan raja dan menurut sejarah, ia berasal dari India.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Barat, Said Azmi mengatakan pemerintah daerah menyambut baik atraksi Barongsai yang ditampilkan oleh Yayasan Hakka dalam momentum hari kemerdekaan.

“Melalui kesenian ini, pemerintah daerah berharap dapat terus meningkatkan perpaduan budaya untuk meningkatkan kerukunan umat beragama di Aceh Barat,” kata Said Azmi.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengharapkan melalui kegiatan tersebut, semangat toleransi dan keberagaman di masyarakat akan semakin lebih baik, demi menciptakan semangat dan persatuan kesatuan bangsa di masyarakat Aceh.