Jakarta (ANTARA) - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, membagi jam peraga satwa terkait rencana operasional hingga malam hari atau konsep "Night Zoo", seperti disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

"Kami sangat apresiasi, menyambut baik, ya, tapi perlu kami ingatkan juga bahwa untuk zoo malam, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan," kata Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Dari sisi satwa, dia mengatakan ada jam peraga malam sehingga akan dibagi menjadi satwa malam dan satwa siang hari.

Dia menegaskan seluruh satwa tidak boleh 24 jam terus diperagakan karena mereka juga membutuhkan waktu istirahat.

"Jadi, tidak boleh 24 jam mereka diperagakan, satwa saatnya malam ada yang istirahat, ya, seperti manusia, mereka perlu istirahat," ucap Wahyudi.

Kemudian, dari sisi karakter, sambung dia, satwa malam dan siang hari juga terbilang berbeda, terutama pada tingkat keaktifan.

Dia menyebutkan beberapa satwa yang aktif pada malam hari, yakni harimau Sumatera, reptil seperti ular sanca, dan burung hantu. Sedangkan satwa yang terbiasa aktif pada siang hari, yaitu rusa dan beberapa burung.

"Jadi ini perlu juga dipertimbangkan, kalau untuk buka malam, tentu saja ada beberapa satwa yang tidak bisa diganggu di malam hari, ada yang memang lebih suka aktifnya malam hari," ujar Wahyudi.

Lebih lanjut, unsur lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah infrastruktur, terutama lampu penerangan jalan dan kendaraan operasional bagi pengunjung pada malam hari.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan akan mempertimbangkan secara matang terkait rencana operasional Taman Marga Satwa Ragunan di Jakarta Selatan, hingga malam hari.

Menurut dia, rencana itu tak hanya sekadar menyediakan tempat wisata malam untuk masyarakat, tetapi juga sekaligus membuka lapangan pekerjaan.

Apabila Ragunan dibuka hingga malam hari, tentu akan dibutuhkan pekerja tambahan.