Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menjadwalkan pengoperasian kembali pengolahan sampah menjadi bahan bakar "Refuse Derived Fuel" (RDF) Rorotan di Jakarta Utara pada 24 September mendatang.

“Saya laporkan ke Pak Gubernur sudah, nota dinas, jadi mudah-mudahan setelah tanggal 24 kita siap buat peresmian. 24 September," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto saat dijumpai di Jakarta Selatan, Selasa.

Asep mengatakan, pihaknya masih melakukan komisioning di RDF Rorotan. Pihaknya juga terus melakukan perbaikan-perbaikan.

Hal tersebut dilakukan agar pada saat peresmian, RDF Rorotan sudah bisa beroperasi dengan sempurna.

“Penambahan-penambahan 'equipment' juga masih terus. Sekarang lagi proses 'instal', jadi mudah-mudahan selama satu bulan ini," katanya.

Mulai dari selesainya proses "instal" itu diperkirakan minggu pertama bulan September. "Itu selesai proses 'instal',” kata Asep.

Sebelumnya pada Minggu (13/7), Asep sempat menyatakan RDF Rorotan siap dioperasikan secara bertahap usai dievaluasi secara menyeluruh.

Asep mengatakan, evaluasi menyeluruh dilakukan untuk memastikan fasilitas beroperasi secara aman dengan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.

“Salah satunya dengan penambahan tiga unit 'deodorizer' untuk mengendalikan potensi kebauan di area proses, gudang produk dan area residu," kata dia.

Pemprov DKI juga melengkapi sistem pengendalian gas buang antara lain pemasangan "baghouse filter" untuk menyaring partikel debu dan "wet scrubber" kedua untuk menyisihkan polutan gas.

Lalu, "wet electrostatistic precipitator" untuk menangkap partikulat halus dan kabut pada gas buang serta alat karbon aktif yang mampu menyerap senyawa kimia berbahaya dalam gas buang.

Asep melanjutkan, penambahan alat "induced draft fan" kedua juga dilakukan untuk mengoptimalkan aliran gas menuju cerobong.

“Selain itu, dua alat eksisting juga telah kami modifikasi, yakni 'wet scrubber' dan cerobong, agar emisi yang dilepaskan ke udara benar-benar aman dan memenuhi baku mutu lingkungan," katanya.