Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau (DKP2KH Kepri) menyampaikan satu unit dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung makan bergizi gratis atau MBG mampu merekrut sekitar 47 pekerja lokal.
"Sesuai petunjuk teknis Badan Gizi Nasional (BGN), tiap-tiap dapur SPPG mempekerjakan 47 orang, dengan standar pelayanan 3.000-4.000 porsi MBG per hari," kata Kepala DKP2KH Kepri Rika Azmi di Tanjungpinang, Selasa.
Rika menyebut pekerja dapur SPPG itu direkrut oleh BGN dengan prioritas penduduk lokal untuk berbagai posisi, mulai dari penyiapan bahan makanan, memasak sampai pendistribusian makanan kepada penerima manfaat MBG.
Menurutnya sampai saat ini dapur SPPG yang sudah beroperasi di wilayah Kepri mencapai 41 unit, kemudian yang sedang dalam persiapan beroperasi dan tinggal menunggu instruksi BGN sebanyak 28 unit.
"Operasional dapur SPPG itu tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri," ungkap Rika.
Rika menyampaikan jumlah penerima manfaat MBG sejauh ini telah terealisasi sebesar 25 persen atau sekitar 165 ribu orang, dari jumlah target sasaran sekitar 638 ribu orang. Penerima manfaat MBG itu mulai dari anak-anak sekolah hingga ibu hamil dan menyusui.
Realisasi MBG di Kepri tersebut, lanjut Rika, berada di atas capaian nasional yang masih di kisaran 9 persen.
"Kami terus mengejar target kebutuhan 253 unit SPPG se-Kepri guna menjangkau seluruh sasaran penerima MBG," ungkapnya.
Rika menambahkan program MBG yang digagas Presiden Prabowo itu tak hanya bertujuan meningkatkan gizi anak bangsa, namun turut membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Tak hanya itu, berbagai kebutuhan baku untuk MBG juga dipasok dari sumber-sumber pangan lokal, sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
"Program MBG ini tentu sangat membantu meringankan beban orangtua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, terutama warga kurang mampu," demikian Rika.