Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyatakan ketahanan siber merupakan pilar pertahanan negara di era digital sehingga optimalisasinya relevan dengan perkembangan strategis seiring pesatnya kemajuan teknologi informasi.
“Kekuatan pertahanan nirmiliter khususnya dalam ranah siber dibangun berdasarkan diktum upaya pembelaan negara secara konseptual,” ucap Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan Laksamana Muda TNI Sri Yanto saat ITSEC Cybersecurity Summit 2025 di Jakarta, Selasa.
Dalam konteks kerangka pertahanan negara, siber termasuk ke dalam ancaman hibrida yang penanganannya membutuhkan kerja sama antarkementerian/lembaga.
Adapun ancaman hibrida merupakan kombinasi antara ancaman militer dan non-militer karena teknologi siber hidup dan berkembang dalam dua ranah tersebut.
“Ketika kita menggunakan alat senjata kita yang saat ini dikendalikan dengan teknologi, itu tentunya akan sangat rawan terhadap ancaman,” ucapnya.
Sementara itu, dalam kebijakan pertahanan negara tahun 2025–2029, pemerintah ingin membangun postur pertahanan negara yang optimum, khususnya dalam hal ini kekuatan Tentara Nasional Indonesia.
Pemerintah, kata dia, tengah membangun sistem pertahanan yang semakin terpadu, memiliki kemampuan keamanan siber internal dan eksternal untuk membangun strategi secara mandiri, serta terintegrasi dengan sistem siber nasional melalui penguatan tulang punggung komunikasi prioritas di daerah operasi secara berkelanjutan.
“Ketahanan siber menjadi pilar penting dalam pertahanan negara di era digital. Ancaman siber yang semakin kompleks dan terorganisir menuntut adanya upaya serius dalam membangun sistem pertahanan yang kuat dan adaptif,” ucapnya.
Dia mengatakan membangun ketahanan siber membutuhkan peran banyak pihak, termasuk akademisi, pemerintah, dan sektor industri. Tidak kalah penting, yaitu membangun sumber daya manusia yang kompeten di bidang siber.
“Strategi yang harus kita bangun bersama-sama adalah membangun kolaborasi antarsumber daya teknologi siber, yang kedua juga membangun teknologi siber itu sendiri melalui kerja sama lintas sektor,” imbuhnya.