BANJARMASINPOST.CO.ID- Tim pencarian helikopter yang jatuh di kawasan Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Senin (1/9/2025) terkenda medan yang sulit.
Melalui whatsapp group Media Pers Basarnas Banjarmasin, Manager Safety Airnav Banjarmasin Zikra mengungkapkan tim pencari bergerak sejak pukul 12.20 Wita.
“Medan yang dihadapi sangat sulit, dengan vegetasi lebat dan minimnya sinyal komunikasi,” ujarnya.
Menurut laporan, titik terakhir helikopter berjarak sekitar 71,5 kilometer dari Posko SAR Batulicin. Dengan kondisi medan yang tidak mendukung, perjalanan darat diperkirakan memakan waktu hingga tujuh jam dengan estimasi tiba di lokasi pada pukul 19.20 Wita.
Sebanyak 40 personel gabungan dikerahkan. Mereka terdiri atas 20 personel Basarnas Banjarmasin, lima personel Pos SAR Kotabaru, lima personel USS Batulicin, dan 10 personel Brimob.
Ini daftar nama penumpang helikopter yang di kawasan Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Senin (1/9/2025).
Basarnas Banjarmasin terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak dalam operasi pencarian helikopter BK 117-03, yang dilaporkan jatuh di kawasan Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu.
“Kami berkoordinasi dengan Ditpolairud Polda Kalteng mengenai pengerahan satu heli. Kami juga berkoordinasi dengan BPBD Kalsel dan BNPB mengenai mengerahkan satu pesawat,” kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin I Putu Sudayana.
Sudayana pun memaparkan heli yang hilang dipiloti Haryanto dengan teknisi Hendra. Sedang enam penumpangnya terdiri atas Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito dan Iboy Irfan Rosa.
Heli berangkat dari Kotabaru menuju Palangkaraya pada pukul 08.46 Wita dan semestinya tiba pukul 10.15 WIB. Namun pada 08.54 Wita, heli hilang kontak.
“Basarnas terima laporan pukul 12.02 Wita dari Airnav. Titik terakhir komunikasi di Mantewe Tanbu,” ujarnya.
Menindaklanjuti laporan itu, Basarnas mengontak sejumlah pihak untuk melakukan pencarian, baik melalui jalur darat maupun udara. “Sesuai standar prosedur, operasi pencarian dilaksanakan tujuh hari,” ujarnya.
Tak hanya instansi berwenang, 21 relawan termasuk mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) turut dalam operasi pencarian helikopter BK 117-03, yang dilaporkan jatuh di kawasan Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Senin (1/9).
Mereka berasal dari Borneo Rescue, G474H Rescue BPKP Sedap, Mapala Graminea Faperta ULM, Mapala Piranha FPIK ULM, Mapala FT ULM dan Mapala Sylva Fahutan ULM.
“Anggota kami ada dua yang ikut. Tim sudah bergerak ke lokasi menggunakan empat mobil, kata Ketua Mapala Sylva Abdul Rohman Agung, yang akrab disapa Jabung, Senin malam.
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kalimantan Selatan juga mengikutsertakan anggotanya dalam pencarian.
“Tagana Tanbu telah bergabung dengan Basarnas. Tim sudah menuju lokasi. Demikian pula Tagana Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS),” kata Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Kalsel Achmadi, Senin. Dia menyampaikan anggota Tagana juga akan membuat dapur untuk mendukung tim pencarian.
Tim pencarian juga beranggotakan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanbu, Yonif 828 serta sejumlah pihak lain. (Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda/Rizki Fadillah)