Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) serta memperkuat sinergisitas dengan pemerintah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan tokoh masyarakat demi menjaga daerah tetap kondusif.

"Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 100.3/3432/013.1/2025 tentang peningkatan upaya pencegahan gangguan keamanan, ketertiban umum, dan ketenteraman masyarakat," kata Khofifah dalam apel dan doa bersama di Mapolda Jatim di Surabaya, Selasa.

Khofifah menjelaskan, SE tersebut ditujukan kepada bupati dan wali kota se-Jawa Timur dengan instruksi langkah strategis mencegah peristiwa yang tidak diinginkan.

Langkah itu mencakup penguatan sinergisitas antara pemerintah daerah, TNI, Polri, instansi pemerintah lain, serta elemen masyarakat.

Selain itu, pengamanan objek vital, pencegahan pelibatan peserta didik dalam kegiatan melanggar hukum, hingga menghidupkan kembali program Kampung Tangguh dan Kampung Merah Putih.

Ia menekankan agar pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) memaksimalkan ronda siskamling malam hari, karena efektif memberikan rasa aman dan tenang bagi masyarakat Jawa Timur maupun pendatang.

“Bagi daerah yang sudah memiliki Kampung Tangguh dan Kampung Merah Putih, mari dipastikan berjalan dengan baik. Semua ikhtiar kita tentu harus dibarengi doa, mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi perlindungan,” ujarnya.

Khofifah juga mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga lembaga adat untuk terus menjaga kerukunan.

Ia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak benar, khususnya yang diviralkan di media sosial.

“Banyak yang menghubungi saya terkait isu penyerangan rumah dinas gubernur. Saya sampaikan insyaallah aman, karena TNI-Polri bekerja keras menjaga Jawa Timur,” katanya.

Gubernur juga mengingatkan orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya.

“Kami temukan pelaku anarkis masih usia SMP, SMA, bahkan ada yang SD. Orang tua proaktif menjaga putra-putrinya, sekolah juga harus berperan mengarahkan siswa agar tidak terlibat kegiatan menyalahi aturan,” ujarnya.

Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Korps Marinir, serta masyarakat yang telah bersinergi menjaga keamanan.

“Kerja bersama TNI, Polri, pemerintah, dan masyarakat insyaallah membuat kondisi Jawa Timur semakin baik dan kondusif. Media juga berperan penting memberikan klarifikasi serta pencerahan kepada masyarakat. Mari kita senantiasa waspada, peka terhadap lingkungan, dan melaporkan potensi gangguan sejak dini,” kata Khofifah.