Tiga WNA Jadi Korban Helikopter Jatuh di Tanahbumbu Kalsel, KNKT : Investigasi Libatkan Pihak Asing
Irfani Rahman September 05, 2025 02:33 PM

BANJARMASINPOST.CO. ID, BANJARBARU - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan akan melibatkan pihak asing dalam investigasi kecelakaan helikopter PK-RGH yang jatuh di Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan.

Investigator Keselamatan Udara KNKT, Ony Soerjo Wibowo, Jumat (5/9/2025) di VIP Lanud Syamsuddin Noor, menjelaskan bahwa keterlibatan pihak asing merupakan prosedur standar internasional, terutama jika ada Warga Negara Asing (WNA) yang menjadi korban.

“Begitu kejadian, dalam waktu sekitar 12 jam, kami sudah memberikan notifikasi kepada negara-negara yang terkait,” ujar Ony.

Menurutnya, Airbus sebagai pabrikan pesawat dari Prancis juga akan diundang atas insiden ini. Selain itu, Jerman atau Inggris juga kemungkinan besar ikut serta sebagai perwakilan negara (accredited representative). 

“Biasanya, mereka nanti akan mengirimkan orang ke Indonesia, atau bisa juga tidak, tergantung keputusan masing-masing negara,” tambahnya.

Selain pihak pabrikan, negara asal korban warga negara asing juga diberi informasi resmi. 

Nantinya, perwakilan mereka dapat hadir untuk mengidentifikasi korban atau sekadar menerima data dari KNKT. Proses ini akan dikoordinasikan dengan tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri dan Kementerian Luar Negeri.

Ony menegaskan bahwa KNKT menjadi lembaga utama (leading sector) dalam investigasi kecelakaan penerbangan, yang akan mengoordinasikan kerja sama dengan Kemenhub, Kemenlu, hingga Basarnas.

Terkait hasil investigasi, Ony menyebut KNKT wajib menerbitkan laporan awal (preliminary report) dalam 30 hari sejak kejadian.

Laporan itu berisi fakta awal yang dikumpulkan di lokasi, termasuk informasi dari Basarnas serta data dari black box.

Disampaikan dia, jika data black box bisa dibaca, maka proses analisis berjalan lancar, maka maksimal bisa 12 bulan. 

"Namun bila diperlukan penanganan khusus, bisa saja butuh lebih dari setahun,” jelasnya.

KNKT menargetkan laporan akhir investigasi dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan. “Kami mohon doa masyarakat agar semua proses berjalan lancar, sehingga data bisa segera diambil dan laporan akhir dapat kami terbitkan tepat waktu,” harap Ony.

Diketahui, penyerahan Black Box, diserahkan langsung oleh Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), yang dalam hal ini diwakili oleh Ony, Selaku Investigator Keselamatan Udara KNKT di VIP Lanud Syamsuddin Noor, Jumat (5/9/2025). 

Black Box tersebut sejatinya ditemukan, Kamis (4/9/2025) di tidak jauh dari lokasi ditemukannya body pesawat. Adalun lokasi temuan black box menempel di body pesawat yang terbakar. Diduga karena berbenturan katanya membuat kotak hitam itu terpisah jadi dua bagian. 

(Banjarmasin Post/ Nurholis Huda)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.