Dedi Mulyadi Beri Respon Usai Terjadi Aksi Pelemparan Sampah di Gedung DPRD Jabar, Sang Gubernur: Nambah Kerjaan Lagi
Faza Anjainah Ghautsy September 05, 2025 04:34 PM

Grid.ID- Dedi Mulyadi beri respon terkait aksi pelemparan sampah di Gedung DPRD Jabar. Sang gubernur menyebut bahwa tindakan itu menambah kerjaan lagi untuk dibersihkan.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan respon terkait aksi pelemparan sampah di Gedung DPRD Jawa Barat oleh sekelompok warga. Dia mengatakan bahwa kritik adalah bagian penting dari demoktrasi, namun cara menyampaikan hal itu seharusnya tak merusak hasil kerja dari orang lain.

"Saya sampaikan pada emak-emak yang kemarin ngelemparin gedung DPRD dengan sampah. Aduh, menyampaikan pendapatnya setuju nggak apa-apa, mendukung karena itu kebebasan dalam setiap orang dalam berdemokrasi menyampaikan kritik terbuka kepada penyelenggara negara," kata Dedi Mulyadi, dilansir dari Kompas.com.

Dedi menyayangkan aksi pelemparan sampah oleh massa demo tersebut. Dia menegaskan bahwa hal itu justru bersifat kontraproduktif, mengingat sehari sebelumnya gedung DPRD telah dibersihkan oleh komunitas pengemudi ojek online (ojol).

"Itu gedungnya sudah dibersihkan oleh teman-teman ojol. Jadi kalau teman-teman ojol sudah membersihkan gedung DPRD, sudah mengecatnya, sudah merapihkannya, tiba-tiba emak dan akang-akang, teteh-teteh melempari dengan sampah, dengan aksi yang, orang lain sudah terdiam ini baru beraksi, perasaan nggak tepat deh. Tidak mencerminkan spirit orang Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi.

"Nanti jangan lagi begitu ya. Nanti kalau mau berdemo, bareng sama yang lain. Sampaikan pesannya secara terbuka, jangan sudah bersih kemudian baru berdemo, melempari sampah, nambah kerjaan lagi," lanjutnya.

Dedi lalu menambahkan bahwa berdemokrasi bukan hanya sekedar hak untuk protes, melainkan juga kewajiban untuk saling menghargai. Dia juga menekankan tentang pentingnya meneladani sikap yang dicontohkan Nabi, seperti kejujuran, kebersihan hati, dan kesantunan tindakan.

"Berdemokrasi adalah hak setiap orang. Saling menghargai adalah kewajiban setiap orang," kata Dedi.

"Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu memperingatkan kita untuk segera kembali memperbaiki diri, mengikuti jejak akhlak Kanjeng Rasulullah yang menjadi teladan dalam kehidupan kita," tuturnya.

Dedi Mulyadi juga meminta masyarakat untuk proaktif mengawasi penyelenggaraan para pejabat negara. Hal ini agar setiap kebijakan bisa tepat sasaran dan dirasakan dampaknya oleh seluruh lapisan warga.

"Semoga kami penyelenggara negara bisa terus diawasi untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat luas, menggunakan anggaran sebesar-besarnya demi kepentingan rakyat," lanjutnya.

Melansir dari TribunJabar.id, sebelumnya diwartakan bahwa pagar kantor DPRD Jawa barat dipenuhi sampah yang sengaja dibuang oleh massa aksi. Para pendemo ini diketahui melakukan aksinya, pada Kamis (4/9/2025).

Unjuk rasa yang didominasi oleh ibu-ibu ini diketahui dimulai sejak pagi hari. Massa aksi berupa gabungan dari sejumlah forum masyarakat sipil seperti Dago Melawan, Tamansari bersatu, Sukahaji Melawan, Cipendes Melawan dan Rakyat Anti Penggusuran.

Saat itu, selain berorasi mereka juga melakukan aksi teaterikal pelemparan sampah di Gedung DPRD Jabar. Hal tersebut dilakukan sebagai simbol bahwa kantor tersebut merupakan tempat sampah.

Setelah terjadi insiden itu, terlihat hampir seluruh bagian pagar Gedung DPRD Jabar dipenuhi sampah plastik dan sisa makanan. Bau dari sampah tersebut pun relatif menyengat.

"Warga menilai bahwa tempat ini selayaknya adalah tempat sampah. Maka tema hari ini, buang sampah pada tempatnya," ujar Angga, koordinator aksi.

Adapun, pada demontrasi tersebut, massa meyampaikan sepuluh poin tuntutan. Mereka diketahui menginginkan pengesahan Undang-Undang perampasan aset hingga pangkas anggaran tunjangan DPR.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.