Sorong (ANTARA) - Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya mendapatkan bantuan revitalisasi 10 sekolah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) sebagai upaya untuk kemajuan pendidikan di wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T).
Bupati Tambrauw Yeskiel Yesnath, di Sorong, Sabtu, menjelaskan bahwa bantuan revitalisasi pendidikan ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh anak usia sekolah.
Sebab, kata dia, Kabupaten Tambrauw merupakan salah satu kabupaten yang dihadapkan dengan berbagai tantangan pendidikan seperti kondisi geografis yang ekstrem membuat banyak anak terpaksa putus sekolah karena sulitnya akses ke fasilitas pendidikan.
"Selain itu, minimnya infrastruktur sekolah dan keterbatasan tenaga pengajar di daerah pedalaman menjadi masalah utama yang harus segera diatasi," jelasnya.
Selama ini pihaknya sudah menjalankan program sekolah berbasis asrama di Distrik Fef. Tapi itu dirasa belum cukup, sehingga dukungan pusat untuk memperluas program ini ke wilayah lain seperti Distrik Sausapor dan Mubrani sangat dibutuhkan.
Ia mengatakan, penguatan kualitas guru juga menjadi prioritas agar pendidikan di Tambrauw tidak hanya merata secara akses, tetapi juga berkualitas.
"Kementerian Pendidikan saat ini telah melakukan revitalisasi terhadap 10 sekolah di Kabupaten Tambrauw sebanyak tiga SD dan tujuh SMP dengan anggaran mencapai Rp20 miliar," bebernya.
Penambahan anggaran untuk tahun 2025 akan diverifikasi secara faktual Oktober mendatang. Bila belum memungkinkan, akan difokuskan pada 2026 dengan pendampingan khusus dari kementerian terkait.