Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma mengatakan Festival Musim Dingin 2025 di Bukit Fatukolen, Desa Tunua, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sebagai ruang kebersamaan dan mempererat persaudaraan masyarakat.

“Festival ini bermakna sebagai ruang kebersamaan, memperkuat nilai kekeluargaan dan kekerabatan di Kabupaten TTS,” katanya saat menghadiri festival tersebut di Fatukolen, Sabtu sore.

Johni hadir bersama Ketua DPRD NTT Emelia Julia Nomleni dan Bupati TTS Eduard Markus Lioe. Kehadirannya disambut prosesi adat Natoni serta pengalungan kain tenun khas Mollo dari para tua adat.

Ia menegaskan Festival Musim Dingin bukan hanya hiburan, melainkan momentum menjaga ikatan sosial masyarakat, terutama di tengah perubahan zaman yang semakin modern.

Acara juga menjadi sarana yang sangat penting bagi generasi muda untuk berekspresi dan mengembangkan bakat seni.

“Festival ini wadah baik bagi anak-anak kita untuk tampil, menyalurkan hobi, bahkan menjadikannya profesi yang bermanfaat,” ujarnya.

Wagub memberi apresiasi kepada Grup Dance Kici Ana FBS yang tampil energik. Grup tersebut akan mewakili Indonesia pada The Annual Indonesia Remarkable Festival 2025 di Washington DC.

Meski udara mencapai 18 derajat Celsius, ribuan warga tetap antusias mengikuti rangkaian acara mulai dari tarian, fashion show, konser musik, hingga pameran UMKM.

Festival juga menghadirkan panorama alam Fatukolen yang hijau serta produk lokal dari UMKM masyarakat Mollo. Wagub Johni menyempatkan diri berbelanja di beberapa stan sebagai bentuk dukungan.

“Dengan berbelanja di UMKM, kita ikut mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut , Wagub Johni bahkan ikut bernyanyi bersama warga membawakan lagu-lagu daerah yang membuat suasana akrab dan penuh kehangatan.

Festival Musim Dingin 2025 menegaskan bahwa Fatukolen tidak hanya dikenal dengan udara dinginnya, tetapi juga dengan hangatnya persaudaraan masyarakat yang menjadi kekuatan utama pembangunan di TTS.