TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Sejumlah warga Desa Harapan Jaya, Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), antusias meramaikan pawai budaya, Minggu (7/9/2025) siang.
Pawai budaya di Natuna itu digelar dalam rangka memperingati hari jadi Desa Harapan Jaya ke-28, yang diikuti sejumlah kegiatan menarik lainnya.
Desa di Natuna yang dikenal sebagai kawasan transmigrasi itu mendadak meriah.
Anak-anak, pelajar, pemuda hingga para ibu larut dalam semangat kebersamaan.
Peserta pawai menampilkan beragam kostum dan atribut, mulai dari pakaian adat, kreasi modern, hingga simbol-simbol unik penuh makna.
Yang paling menyita perhatian para warga adalah sebuah patung tikus berdasi raksasa yang diarak keliling kampung.
Patung itu digambarkan sebagai 'tikus kantor' atau koruptor, menjadi simbol sindiran sosial yang kreatif dari para pemuda desa.
Terlihat meraka mengarak patung tikus berdasi raksasa itu dalam pawai budaya, yang menuai tawa dan tepukan warga yang menyaksikan di tepi jalan.
Beberapa dari mereka tampak mengenakan jas lengkap sambil melakoni layaknya koruptor, dan membawa papan bertuliskan pesan moral.
Tak kurang dari 40 kelompok ikut andil dalam pawai budaya kali ini, terdiri dari perangkat desa, rombongan setiap RW, organisasi masyarakat, sekolah, hingga pemuda desa.
Setiap kelompok maksimal berjumlah 50 orang.
Kepala Desa Harapan Jaya, Pardan mengatakan, pawai budaya ini menjadi agenda rutin setiap perayaan hari jadi desa, yang telah dimulai sejak tiga tahun lalu.
“Sejak beberdiri, mayoritas penduduk di sini berasal dari transmigrasi Jawa. Dari dulu hingga kini, kami menjunjung tinggi adat istiadat. Dalam HUT desa ini, pawai budaya menjadi ruang menampilkan kekayaan tradisi sekaligus kreativitas warga,” ujarnya.
Selain pawai budaya, acara juga dirangkai dengan malam pagelaran seni dari tiap RW, menampilkan ragam kreasi budaya hingga atraksi kesenian lokal, hingga kegiatan menarik lainnya.
"Untuk acara puncaknya akan berlangsung pada Selasa (9/9). Alhamdulillah, kegiatan ini setiap tahun selalu disambut antusias. Semua terlaksana berkat gotong royong dan kekompakan warga,” pungkas Pardan.
Dengan semangat kebersamaan, peringatan hari jadi Desa Harapan Jaya bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cerminan kuatnya persatuan warga dalam menjaga tradisi dan menyalurkan kreativitas lintas generasi. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)