Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet dan telah melantik beberapa menteri baru. Menteri Keuangan Sri Mulyani termasuk menteri yang diganti, penggantinya adalah Purbaya.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Senin, 8 September 2025, Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet. Ada lima menteri yang diganti. Prabowo juga melantik satu menteri untuk kementerian baru, Menteri Haji dan Umrah.
Total jenderal, ada enam menteri yang seharusnya dilantik Prabowo, tapi sore ini baru empat yang dilantik.
Lima menteri yang diganti adalah:
1. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan
2. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo
3. Menteri Keuangan Sri Mulyani
4. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding
5. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi
Kelimanya diganti oleh Purbaya Yudi Sadewa untuk Sri Mulyani, Mukhtarudin untuk Abdul Kadir Karding, dan Ferry Juliantono untuk Budi Arie Setiadi. Sementara pengganti Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo belum dilantil. Presiden Prabowo juga melantik menteri untuk kementerian baru, Kementerian Haji dan Umrah, yang dijabat olehMuchamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan.
"Keputusan Presiden ini berlaku sejak saat pelantikan ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 September 2025," ujar protokoler, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo lalu mengambil sumpah dari para menteri dan wakil menteri (wamen) yang akan dilantiknya. "Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab."
Alasan reshuffle
Menurut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, perombakan ini dilakukan setelah Presiden Prabowo menerima berbagai masukan dan melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja para pembantunya. “Atas berbagai pertimbangan, masukan, dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan,” katanya.
Terkait perubahan Badan Penyelenggara (BP) Haji yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Agama menjadi kementerian sendiri, menurut Prasetyo, perubahan nomenklatur ini telah melalui pembahasan bersama DPR dan resmi disahkan melalui Undang-Undang Haji yang baru. “Sesuai dengan pembahasan oleh DPR berkaitan dengan rancangan Undang-Undang Haji, maka kemudian pemerintah dan Bapak Presiden telah menandatangani pembentukan Kementerian Haji dan Umrah,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa Presiden telah menandatangani Keputusan Presiden tentang pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah yang baru.
Dito, salah satu menteri terkena reshuffle, lewat media sosialnya, memberikan sinyal perpisahan dan menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin selama masa jabatannya. “Terima kasih untuk semua yang sudah jalan bersama berusaha membuat perubahan di Pemuda dan Olahraga,” tulisnya.
Tak lupa, politikus Golkar itu menyampaikan harapan supaya program yang sudah dijalankan dapat diteruskan oleh penggantinya. “Semoga dilanjutkan penerus selanjutnya,” tambahnya. Ucapan ini menjadi penanda resmi bahwa masa tugasnya di Kemenpora telah usai, dan roda kepemimpinan akan segera dilanjutkan oleh pejabat baru.