Serangan Malware Android Naik Selama 2025, Lewat Aplikasi Porno Juga
GH News September 09, 2025 04:09 PM
Jakarta -

Pengguna Android makin jadi incaran penjahat siber. Laporan terbaru Kaspersky mengungkapkan bahwa serangan terhadap ponsel pintar Android melonjak tajam di paruh pertama tahun 2025.

Menurut data, jumlah serangan naik 29% dibandingkan periode yang sama di 2024, dan bahkan 48% lebih banyak dibandingkan paruh kedua 2024. Ancaman yang terdeteksi tidak hanya sekadar malware klasik, tetapi juga varian baru yang menyusup lewat aplikasi sehari-hari.

Aplikasi Porno Jadi Senjata DDoS

Di kuartal kedua 2025, penyerang terdeteksi menyisipkan fungsi serangan DDoS dinamis ke dalam aplikasi untuk menonton konten dewasa. Trojan semacam ini mampu mengirim data dari perangkat terinfeksi secara berkala ke server penyerang.

Kaspersky juga menemukan VPN palsu yang tampaknya sah, namun diam-diam menyadap kode OTP dari aplikasi perpesanan maupun media sosial. Kode ini kemudian dikirim ke bot Telegram milik penjahat.

Aplikasi Berbahaya yang Paling Populer

Beberapa jenis aplikasi berbahaya yang paling sering ditemui pengguna Android di 2025 antara lain:

  • Fakemoney: Aplikasi penipuan yang menjanjikan hadiah atau uang melalui tugas dan game, tapi ujung-ujungnya mencuri data atau uang.
  • Trojan bawaan: Seperti Triada dan Dwphon, yang sudah tertanam sejak proses produksi ponsel. Malware jenis ini bisa bertahan meski perangkat di-reset ke pengaturan pabrik.
  • Trojan perbankan: Naik hampir 4 kali lipat dibanding H1 2024 dan 2 kali lipat dibanding H2 2024.

Modus Baru di Berbagai Negara

Selain tren global, Kaspersky juga mencatat serangan spesifik di sejumlah wilayah:

  • Turki: Trojan Coper menyamar sebagai aplikasi resmi untuk mencuri data keuangan.
  • India: Trojan dropper dalam aplikasi loyalty palsu mengantarkan malware pencuri data.
  • Uzbekistan: Aplikasi pencarian kerja palsu mengoleksi data pribadi.
  • Brasil: Trojan Pylcasa berhasil masuk Google Play dengan menyamar sebagai kalkulator, lalu mengarahkan pengguna ke situs phishing atau kasino ilegal.

Ancaman Sideloading APK

Anton Kivva, Pimpinan Tim Analis Malware Kaspersky, menilai melonjaknya serangan dipengaruhi oleh berbagai vektor, salah satunya aplikasi sideloading. Google memang sudah menambah lapisan verifikasi developer, bahkan untuk APK luar toko resmi, namun tetap bukan jaminan.

"Malware bahkan sudah lama bisa menyusup ke Google Play Store maupun App Store Apple. Penyerang kemungkinan akan selalu menemukan cara baru untuk melewati verifikasi," ujar Anton.

Tips Agar Aman

Untuk menghadapi ancaman yang makin canggih, Kaspersky menyarankan langkah pencegahan berikut:

  • Unduh aplikasi hanya dari toko resmi (Google Play, App Store).
  • Cek ulasan, gunakan tautan resmi, dan pasang software keamanan tepercaya.
  • Periksa izin aplikasi, terutama yang berhubungan dengan akses sensitif.
  • Selalu update sistem operasi dan aplikasi penting.

Dengan eskalasi serangan seperti ini, pengguna ponsel dituntut makin waspada agar data dan rekening digital mereka tidak jadi korban berikutnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.