SajianSedap.com -Banyak es atau minuman manis khas Indonesia yang enak dan menyegarkan.
Salah satunya adalah es dawet ayu.
Apakah kamu pernah mencobanya?
Minuman khas Banjarnegara ini mudah ditemukan di pasar-pasar tradisonal, dan juga disepanjang jalan yang kamu lewati.
Es Dawet Ayu asli Banjarnegara mempunyai rasa lezat dan segar sehingga sangat cocok diminum pada saat cuaca panas.
Tapi, yang sering meminumnya belum tentu tahu asal mula atau sejarah dawet ayu ini, nih!
Ternyata ada tiga versi tentang kemunculan es dawet ini, loh.
Apa saja itu? Simak berikut ini.
Namun pada tahun 1980 lagu ini dipopulerkan kembali oleh grup seni calung dan lawak Banyumas yang bernama Peang Penjol, yang terkenal di wilayah Banyumas pada era 1970 – 1980.
Sejak itu masyarakat Banyumas mengenal dawet asal Banjarnegara dengan sebutan “dawet ayu”.
Lirik lagunya sederhana, tapi berkesan.
Lagu ini bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana?
Jangan lupa bei dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.
Pada generasi ketiga pedagang tersebut dikenal dengan parasya yang cantik, maka dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.
Menurut tokoh agama masyarakat Banyumas, Kiai Haki Khatibul Umam Wiranu, dawet ayu muncul dari pedagang yang bernama Munarjo.
Munarjo sendiri mempunyai istri yang cantik, sehingga dawetnya disebut dawet ayu, dan dahulu mereka tinggal di Kelurahan Rejasa Banjarnegara.
Apa yang membedakan dawet khas Bajarnegara dengan dawet olahan daerah lainnya?
Jika es dawet jepara menggunakan sagu aren, maka sedikit berbeda dengan es dawet ayu khas Banjarnegara yang menggunakan tepung beras dan tepung beras ketan.
Kemudian didihkan semua bahan hingga gula larut kalua sudah matikan kompor kemudian santan didihkan dan sisihkan.
Untuk penyajian, ambil secukupnya saus gula merah, kemudian tambahkan cendol atau dawet, tuangkan es batu secukupnya, lalu siram dengan santan, dawet ayu siap disajikan.