Renungan Harian Kristen 1 Raja-Raja 19: 9-18, Gunung Horeb Elia
Alpen Martinus September 10, 2025 07:32 AM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul Gunung Horeb Elia.

Renungan diambil dalam moment of inspiration LPMI.

Firman Tuhan : “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28).

Gunung Horeb menjadi tempat dimana Elia menyampaikan kepenatan dan ketakutannya kepada Tuhan.

Gunung Horeb, juga dikenal sebagai Gunung Sinai, diyakini terletak di Semenanjung Sinai, Mesir.

Gunung ini adalah situs penting dalam Alkitab, tempat Nabi Musa menerima Sepuluh Perintah Allah.

Lokasinya berada di bagian selatan semenanjung tersebut, dan beberapa pendapat mengidentifikasinya dengan Gunung Musa (Jabal Musa).

Tuhan bertanya kepadanya, apa yang ia lakukan dalam kesendiriannya.

Bukankah seharusnya ia berada diantara orang Israel yang memerlukan kehadirannya di tengah penyesatan dan kekejaman Izebel dan pengikutnya?

Mengapa ia pergi bahkan meninggalkan bujangnya (ayat 3), seolah ia hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri?

Eliapun berkata bahwa ia telah bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam karena orang Israel telah meninggal TUHAN dan membunuh nabi-nabi TUHAN dengan pedang; bahwa hanya ia seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawa Elia.

Ia memberikan jawaban yang sama (ayat 10 dan 14) ketika Tuhan menanyakan untuk kedua kalinya.

Sebelumnya Elia bersikap sangat tegas dan tanpa rasa takut.

 Ia menantang para nabi Baal untuk menunjukkan bahwa Allah yang ia sembah dan Allah yang ia layani adalah Allah yang hidup dan benar (1 Raja-raja 18:24).

Hanya beberapa waktu kemudian, mendengar ancaman dari Izebel, Elia menjadi sangat takut dan melarikan diri untuk bersembunyi.

Seketika ia melupakan peristiwa dahsyat saat api Tuhan turun atas korban bakaran dan kayu api yang sebelumnya telah disiram air, bahkan rakyat yang melihat kejadian tersebut sujud dan berseru mengatakan bahwa Allah yang Elia sembah dan layani, Dialah Tuhan. "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!" (1 Raja-Raja 18:38-39).

Bukankah Tuhan Allah yang sedemikian dahsyatnya sanggup melindungi Elia dari Izebel dan segala rencana jahatnya?

Mengapa iman dan keyakinannya seolah terhempas begitu saja saat merasakan ancaman atas nyawanya?

Rasa penat, rasa takut, lelah dan emosi negatif lainnya dapat dialami oleh siapa saja.

Salah satunya di saat rasanya sudah melakukan sesuatu yang benar dengan tepat, bertanggung-jawab, penuh dedikasi dan bekerja keras tetapi kemudian kesulitan masih saja belum berakhir.

 Merasa sendirian, tidak ada teman untuk berjuang bersama, tidak ada apresiasi atau tepukan di pundak untuk memberi semangat. Ah… untuk apa aku mengerjakan semua ini dan berada sendirian dalam situasi sulit ini?

Gunung Horeb bagi Elia menjadi tempat untuk sembuh dari kepenatan, kesendirian dan ketakutannya.

Elia berbicara kepada Tuhan dan Tuhan memulihkan hatinya.

Tuhan memahami dan mengerti situasinya.

Tuhan juga mengarahkan dan memberitahu apa yang selanjutnya ia harus lakukan dengan semua bebannya.

Dan menyadarkannya bahwa ia tidak sendirian (1 Raja-Raja 19:15-19).

Inspirasi: Setiap kita memerlukan “Gunung Horeb” yaitu waktu berdua dengan Tuhan, berbicara bahkan curhat kepada Tuhan, saat kesembuhan dan pemulihan dimulai.

Merasa letih, lesu, penat, sendirian? Mungkin itu saat Saudara berhenti dan menikmati pertolongan Tuhan di “Gunung Horeb”. Datanglah kepada-Nya dan Ia berjanji akan memberikan kelegaan. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.