Pembangunan Jembatan Pulau Laut Kotabaru Diteruskan, Pemancangan Tiang Sesuai Jadwal
Hari Widodo September 11, 2025 09:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID- Pembangunan Jembatan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru–Batulicin Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan, menunjukkan perkembangan.

 Peralatan utama dan material pemancangan telah tiba di lokasi. Itu menandai dilanjutkannya proyek jembatan sepanjang 3,6 kilometer tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel M Yasin Toyib mengatakan jembatan ini akan menjadi tulang punggung konektivitas kawasan pesisir.

Selain itu, proyek bernilai total Rp 5,9 triliun ini diyakini mempercepat distribusi barang, mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kami optimistis kehadiran jembatan ini mempercepat geliat industri, perikanan, dan pariwisata,” ujarnya.

Yasin didampingi Kasi Pembinaan Teknis Jalan dan Jembatan Dedi Hidayat serta Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Alain Filmore Haris meninjau lokasi pada akhir Agustus 2025,

Yasin mengatakan perwakilan kontraktor pelaksana, PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk, Yudhi, melaporkan seluruh persiapan pemancangan tiang berjalan sesuai jadwal dan segera dilanjutkan ke tahap konstruksi berikutnya.

Selain jembatan, Pemprov Kalsel juga mempercepat pembangunan Jalan Lintas Tengah Pulau Laut sepanjang 95 kilometer yang dikerjakan bertahap melalui pembiayaan sharing APBD dan APBN.

Jalan ini akan terintegrasi langsung dengan jembatan sehingga membuka keterisolasian wilayah dan menggerakkan sektor ekonomi baru.

“Meski di lapangan ada tantangan cuaca ekstrem, kami minta pelaksana proyek tetap antisipatif dengan mengoptimalkan peralatan dan SDM agar target pembangunan tercapai,” tegas Yasin.

Jembatan dan Jalan Lintas Tengah Pulau Laut ini menjadi dua infrastruktur prioritas Pemprov Kalsel yang diharapkan menjadi urat nadi konektivitas regional di kawasan timur Indonesia.

Sapruddin, pedagang pentol yang sering mangkal di pertigaan Jalan BKW, tepat di seberang pintu masuk arah jembatan penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut, mengungkapkan seandainya jembatan tersebut dibuka, ia yakin akan menarik orang datang ke Kotabaru.

Tentunya pedagang kecil seperti dirinya akan kecipratan rezeki, mengingat area tempatnya mangkal akan menjadi salah satu titik pemberhentian.

“Mudah-mudahan tidak disuruh pergi saja dan tetap diperbolehkan berdagang,” katanya.

Sementara itu, Arif, karyawan swasta, mengungkapkan sebagai pekerja di Batulicin yang keluarga besarnya di Kotabaru, ia sangat menantikan jembatan ini.

“Setiap akhir pekan, saya harus mengalokasikan waktu dan biaya khusus untuk menyeberang. Jika jembatan sudah selesai, saya bisa pulang-pergi dengan lebih mudah dan sering, tanpa memikirkan biaya yang besar,” katanya.

Menurutnya, jembatan ini akan membuka pintu bagi Batulicin dan Kotabaru. Ia percaya ini bukan hanya tentang transportasi, tetapi juga tentang pertumbuhan ekonomi.

Wisatawan dan pengusaha dari Kotabaru akan lebih mudah datang ke Batulicin, dan sebaliknya. Ini akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan peluang bisnis bagi kita semua.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua I DPRD Tanbu Hasanuddin, mengungkapkan bahwa secara pribadi dan legislatif, mereka sangat mendukung proyek strategis tersebut.

“Kami sangat mendukung proyek ini, harapannya juga proyek ini bisa secepatnya selesai,” katanya.

Terkait anggaran pembangunan jembatan ini, legislatif juga memberikan restu, misalnya dana patungan Rp100 miliar yang dipakai sebagai dana sharing antara Pemkab Kotabaru, Pemkab Tanah Bumbu, dan Pemprov Kalsel tersebut.

Menurutnya, di sekitar jalan menuju jembatan tersebut nanti bisa dibangun fasilitas pendukung, seperti rest area ataupun ruang-ruang terbuka hijau sebagai tempat untuk jalan-jalan atau bersantai.

Tentunya, sopir, wisatawan, dan pengguna jalan akan berpikir untuk singgah dan beristirahat di fasilitas yang disiapkan tersebut. (msr/sul)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.