Berau, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) memperhatikan pendidikan sekolah dasar hingga kawasan terpencil, salah satunya adalah Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sei Maning, Kampung Birang agar pendidikan mereka setara dengan yang lain.
Perhatian dilakukan karena sekolah dasar (SD) filial di KAT Sei Maning itu masih menumpang di rumah warga, sehingga perlu dilakukan pembangunan gedung sekolah baru agar murid lebih nyaman belajar.
"Kami sudah melakukan peninjauan ke SD filial yang masih menumpang di rumah warga, termasuk meninjau lokasi calon sekolah yang akan dibangun. Ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat," kata Wakil Bupati Berau Gamalis di Tanjung Redeb, Berau, Sabtu.
Gamalis menyatakan bahwa aktivitas belajar mengajar di SD Filial Sei Maning tersebut tidak memadai, karena ruang belajar yang digunakan masih meminjam rumah warga.
Di lokasi tersebut terdapat tiga rumah yang dipergunakan sebagai ruang kelas, yakni setiap satu rumah dibagi menjadi dua kelas. Sedangkan total murid yang belajar di SD ini sebanyak 52 siswa.
SD filial ini merupakan bagian dari sekolah induk SDN 001 Birang. Guru yang mendapat tugas mengajar, membimbing, dan mengarahkan di sekolah tersebut, saat ini baru ada tiga guru, jumlah ini tentu sangat kurang, sehingga masih membutuhkan tambahan tenaga pengajar lagi.
Sekolah filial ini telah berjalan selama tiga tahun. Sedangkan sebelumnya atau ketika belum adanya filial, anak-anak harus menempuh waktu tiga jam untuk bersekolah di SD wilayah Kabupaten Bulungan, karena sebelah utara kampung ini berbatasan dengan Bulungan.
Gamalis menyampaikan bahwa kondisi ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, sehingga pembangunan gedung baru dan fasilitasnya diupayakan dipenuhi.
"Secepatnya kami akan mengadakan pertemuan dengan tim teknis agar semuanya bisa berjalan lebih cepat, aman, dan lancar. Terlebih sudah ada lahan hibah yang akan dibangun sekolah filial, namun kami harus memastikan kelengkapan surat hibah dan dokumen lain agar tidak bermasalah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau Mardiatul Idalisah mengatakan setelah ada kejelasan lahan dan dipastikan tidak bermasalah, pihaknya siap membangun, karena ini merupakan kebutuhan masyarakat.
"Kami sudah sama-sama melihat lahan yang akan dibangun sekolah dan semuanya strategis. Jadi, tiga bulan ini kami kejar terus untuk kejelasan lahan, sehingga 2026 bisa direalisasikan pembangunan sekolah filial tersebut," ujar Mardiatul.
Sartiya, salah seorang guru yang mengajar di SD Filial setempat mengatakan bahwa aktivitas belajar dan mengajar selama ini memang repot akibat ruang yang terbatas, sehingga ia harus menyiasati dengan berbagai cara agar proses belajar bisa efektif dan diterima oleh murid.
"Ini karena dalam satu rumah ada dua kelas, maka harus bisa dibagi dengan cepat saat mengisi materi. Kami sebagai guru tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi murid-murid," tutur Sartiya.