Kampus pertahanan bergengsi di Inggris, Royal College of Defence Studies, melarang warga Israel jadi mahasiswanya. Imbas genosida di Gaza yang dilakukan Israel.
"Keputusan pemerintah Israel untuk semakin meningkatkan operasi militernya di Gaza adalah keliru," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris, yang membawahi perguruan tinggi pertahanan itu seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/9/2025), dikutip Rabu (17/9/2025).
Langkah ini menyusul pengumuman Israel pada bulan Agustus 2025 lalu tentang rencana untuk meningkatkan eskalasi konflik dengan mengambil alih Kota Gaza, tempat sekitar satu juta warga Palestina berlindung, dengan tujuan untuk melenyapkan kelompok militan Hamas.
"Oleh karena itu, kami telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara partisipasi Israel di masa mendatang dalam kursus yang diselenggarakan Inggris," imbuh jubir Kemenhan Inggris itu.
Langkah terbaru ini berarti mulai tahun depan 2026, mahasiswa Israel akan ditolak masuk ke Royal College of Defence Studies.
Israel Sebut Diskriminatif
Menanggapi kebijakan Royal College of Defence Studies itu, Direktur Jenderal Kemenhan Israel Amir Baram mengirimkan surat kepada kampus itu dan Kemenhan Inggris yang menyebut keputusan tersebut 'diskriminatif'. Baram menyatakan bahwa keputusan tersebut melanggar tradisi toleransi dan kesopanan Inggris.
"Pengecualian Israel merupakan tindakan ketidaksetiaan yang sangat tidak terhormat kepada sekutu yang sedang berperang," demikian bunyi surat tersebut.
Kursus militer Inggris menekankan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, tambah juru bicara Kementerian Pertahanan. Kurang dari lima personel Pasukan Pertahanan Israel saat ini terdaftar dalam kursus akademik militer non-tempur di Inggris.
Pada awal September 2025 ini, Inggris melarang pejabat Israel, tetapi tidak perusahaan pertahanan Israel, menghadiri pameran senjata terbesarnya terkait eskalasi Gaza.
Tentang Royal College of Defence Studies
Royal College of Defence Studies didirikan pada tahun 1927 dengan nama awal Imperial Defence College. Namanya berubah menjadi Royal College of Defence Studies pada tahun 1972, setelah pindah ke bangunan elegan, berdiri sendiri, dan lengkap di Belgrave Square, London, demikian dilansir dari Jurnal International Affairs, Volume 95 yang terbit 6 November 2019.
Kampus ini menawarkan program pascasarjana dalam studi strategis internasional bagi mahasiswa dari Inggris dan seluruh dunia.