Cremonese Masih Hidup Berkat Mode Spiderman Emil Audero
Budi Santoso September 23, 2025 02:43 AM
Klub debutan Liga Italia Serie A, Cremonese kembali membuktikan, bertahan hidup di Serie A bukan soal indah-indahan gaya, tapi soal bertahan hidup. Itu terjadi saat Cremonese vs Parma berlaga pada Minggu (21/9/2025) malam WIB.

Laga yang berlangsung di Stadion Geovanni Zini menampilkan drama, benturan keras, dan tentu saja kopi ekstra bagi para pendukungnya. Tapi hasil imbang 0-0 sepertinya sudah lebih dari cukup bagi pasukan Davide Nicola. Satu poin di kantong lebih berharga daripada seribu kalimat puitis.

Pertandingan baru jalan 9 menit, Parma sudah bikin jantung fans Grigiorossi naik-turun. Pellegrino menanduk bola ke tiang setelah sodoran umpan silang Valeri. Mantan pemain Cremonese ini seolah berkata ”Kalian masih rindu aku, kan?”.

Beruntung bagi Cremonese karena Emil Audero sedang dalam mode Spiderman. Kiper Timnas Indonesia ini kembali menunjukan kualitasnya sebagai salah satu kiper terbaik di Serie A, dengan sejumlah aksi penyelamatan berkelasnya.

Babak pertama ditutup tanpa gol. Tapi jangan salah, ini bukan karena para striker Parma lupa cara menendang bola. Melainkan karena Emil Audero menolak menyerah.

Momen klimaks terjadi pada menit ke-35, ketika Del Prato dan Almqvist hampir mengubur harapan Cremonese. Tapi Audero lagi-lagi seperti seolah mengatakan “Tidak Hari ini Bro,” kepada para penyerang Parma.

Tepuk tangan, standing ovation, layak diberikan bagi Emil Audero yang begitu impresif di pertandingan ini. Penyelamatan ganda yang dilakukan Audero itu bahkan disebut layak masuk highlight abadi di Cremonese.

Menit ke-45, Suzuki juga tak mau kalah gaya. Vazquez sudah menyiapkan tembakan maut, tapi kiper Cremonese, Emil Audero, melakukan penyelamatan ala ninja Jepang. Skor tetap kacamata, tapi poinnya? Priceless.

Babak kedua, Cremonese mencoba lebih agresif. Baschirotto nyaris membikin gawang Parma jebol, tapi bola cuma lewat tipis di atas mistar. Parma membalas lewat Bernabe dan Cutrone, tapi lagi-lagi Audero, dengan refleks kiper yang bisa bikin superhero minder, masih mampu menepis semuanya.

Dengan hasil imbang ini, Cremonese meraih hasil berguna keempat secara beruntun. Tidak ada pesta gol, tapi ada mental baja. Dan sekarang, target berikutnya sudah menanti, menghadapi Como, pada Sabtu depan.

Pertarungan Como vs Cremonese ini jelas tidak akan berlangsung romantis. Como dan Cremonese adalah dua tim Liga Italia Serie A yang memiliki ikatan emosional dengan Indonesia.

Cremonese diperkuat Emil Audero yang merupakan kiper Timnas Indonesia. Sementara Como 1907 yang dilatih Cesc Fabregas adalah klub milik orang Indonesia. Bagi penggemar sepak bola Indonesia ini adalah sebuah pilihan dilematis saat akan mendukung siapa.

Bagi Cremonese, setiap poin terasa seperti champagne—meski rasanya lebih pahit daripada manis. Sebagai tim debutan, klub ini memiliki sebuah etos kerja luar biasa. Sederhana, tak banyak gaya, tetapi fokus untuk selamat dari ancama degradasi.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.