TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Hingga saat ini warga di Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga terheran-heran, tidak menyangka jika suara keributan yang terdengar hampir di tiap hari berujung memilukan.
Seorang anak berusia 19 tahun itu telah membunuh ayah kandungnya sendiri.
Suara bising dari dalam rumah yang kemudian mendadak hening itu ternyata penanda kabar duka.
Pria itu tewas seusai mengalami luka pukulan kayu di bagian kepala.
Insiden tragis itu yang terjadi pada Minggu (21/9/2025) sore.
Seorang pria bernama AP (47) meregang nyawa di tangan anak kandungnya sendiri, K (19), yang diketahui mengidap gangguan jiwa.
Suwarjo, tetangga korban menyampaikan, pelaku K memang sudah mengalami gangguan jiwa sejak kecil.
Kondisi itu membuat hubungan ayah dan anak ini kerap diwarnai pertengkaran.
"Yang saya ketahui, bapak dan anak ini memang sering ribut, hampir setiap hari."
"Sebagai tetangga, kami sudah hafal dan terbiasa kalau ada keributan," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (22/9/2025).
Menurut Suwarjo, saat kejadian dirinya sempat mendengar keributan tersebut.
Namun dia tidak menyangka keributan itu berakhir tragis.
"Saya kira cuma ribut-ribut biasa, karena biasanya kalau sudah baik, normal lagi."
"Tapi saya tidak menyangka kalau akhirnya anak itu membunuh bapaknya sendiri," katanya.
Kondisi K disebut tidak stabil.
Suwarjo mengungkap, sudah berkali-kali pelaku dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan akibat gangguan kejiwaannya.
Sekira dua tahun lalu, K bahkan pernah mengamuk hingga menghancurkan kaca rumah tetangganya pada malam hari.
"Waktu itu langsung kami amankan dan kami bawa ke rumah sakit di Bungkanel," jelasnya.
Meski sudah empat hingga lima kali dibawa ke rumah sakit yang berbeda, kondisi K tidak kunjung membaik.
"Sudah sering dibawa berobat, tapi makin ke sini malah tidak ada perkembangan," tambahnya.
Padahal sebelum mengalami gangguan jiwa, K dikenal normal seperti anak-anak pada umumnya.
Dia bahkan sempat memiliki banyak teman dan menamatkan pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD).
"Dulu banyak temannya, tapi setelah sakit begitu, teman-temannya menjauh."
"Dia juga pernah sekolah di MI sampai selesai malah," katanya.
Pemerintah desa setempat, menurut Suwarjo juga sebenarnya selalu memantau kondisi K.
Bahkan sempat ada rencana membawanya ke Dinas Sosial agar mendapat bantuan pengobatan.
Namun keluarga menolak.
"Alasannya, kalau dibawa ke Dinsos, dia tidak ada teman," ujarnya.
Pelaku diketahui tinggal berdua dengan korban setelah orangtua K bercerai.
Adapun kakak perempuannya sudah menikah dan tinggal bersama suaminya.
Sehari-hari, korban AP dikenal sebagai pekerja serabutan yang telaten.
Dia juga mahir memperbaiki peralatan elektronik.
"Kadang kerja mulung sampah, kadang buka jasa servise elektronik."
"Korban cukup telaten, dia bisa membetulkan TV atau alat-alat elektronik lain yang rusak," tutur Suwarjo.
Lebih lanjut, Suwarjo menambahkan, seusai melakukan pembunuhan, pelaku tidak menunjukkan sikap apa pun dan terlihat biasa saja.
Saat ini, pelaku sudah berada di Polres Purbalingga setelah sebelumnya diamankan di Polsek Kemangkon.
"Sementara korban dimakamkan pada Senin (22/9/2025) sekira pukul 10.00," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial AP (47) warga Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, tewas dibunuh oleh anak kandungnya sendiri yang berinisial K (19) pada Minggu (21/9/2025) sore.
Peristiwa tersebut pun viral di media sosial.
Kapolsek Kemangkon, Iptu Heri Iskandar membenarkan peristiwa tersebut.
Dia menyatakan, pembunuhan dilakukan oleh K di rumah korban.
Penyebab pembunuhan masih dalam proses penyelidikan.
Iptu Heri mangatakan, pelaku memang diduga mengalami gangguan jiwa dan sering mengamuk.
"Pelaku juga masih menjalani pengobatan rutin di salah satu rumah sakit di Purbalingga."
"Harusnya pekan depan dia menjalani pemeriksaan di rumah sakit," ungkapnya.
Saat kejadian, korban mengamuk dan memukul kepala ayahnya menggunakan batang kayu hingga meninggal.
Saat ini, pelaku sudah berada di Mapolres Purbalingga.
Lebih lanjut, Kapolsek menuturkan, lokasi pembunuhan telah dipasang garis polisi.
Sementara Tim Inafis Polres Purbalingga masih melakukan olah TKP serta melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. (Farah Anis Rahmawati)