Grid.ID- Bagi banyak orang, pernikahan adalah tujuan akhir dari sebuah hubungan. Namun, kenyataannya tidak semua pasangan punya pandangan yang sama.
Ada yang ingin santai dan menikmati proses, ada yang hanya mencari hubungan jangka pendek, dan ada pula yang sejak awal berkomitmen menuju pernikahan. Lalu, bagaimana jika Anda siap menikah, tapi pasangan justru tidak ingin melangkah ke sana?
Situasi ini bisa menimbulkan kebingungan, rasa cemas, bahkan sakit hati. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda pertimbangkan ketika pasangan tidak mencari hubungan jangka panjang, sebagaimana dikutip dari Very Well Mind, Senin (29/9/2025).
Mengurai Apa yang Sebenarnya Anda Cari
Sebelum memutuskan langkah, penting untuk bertanya pada diri sendiri: mengapa Anda menginginkan pernikahan? Apakah demi rasa aman, pengakuan sosial, tradisi keluarga, atau karena ingin membangun keluarga sendiri?
Menuliskan alasan di jurnal bisa membantu menemukan jawaban jujur. Dengan begitu, Anda bisa lebih jelas saat berbicara dengan pasangan dan tidak sekadar mengikuti tekanan dari luar.
Mendengarkan Perspektif Pasangan
Setiap orang punya alasan berbeda soal pernikahan. Ada yang takut gagal, trauma masa lalu, atau memang tidak percaya pada institusi tersebut. Jika pasangan enggan menikah, cobalah mendengar dengan sabar tanpa menghakimi.
Memberi ruang untuk mereka mengungkapkan isi hati bisa membuka jalan komunikasi. Anda mungkin tidak setuju, tetapi menghargai pilihan mereka adalah bentuk kedewasaan dalam hubungan.
Menyeimbangkan Kebutuhan Kedua Pihak
Hubungan sehat seharusnya tidak memaksa salah satu pihak mengorbankan kebutuhannya. Jika pernikahan bukan prioritas pasangan, sementara Anda sangat menginginkannya, diskusikan kemungkinan kompromi.
Ada pasangan yang akhirnya setuju menikah demi kebersamaan, ada juga yang memilih jalan berbeda. Pada titik ini, Anda akan tahu apakah tujuan hidup kalian sejalan atau justru berlawanan.
Mengelola Perasaan Sendiri
Jangan buru-buru menekan pasangan agar berubah pikiran. Gunakan waktu untuk merenungkan apa arti hubungan ini bagi Anda. Terkadang cinta saja tidak cukup jika visi masa depan berbeda.
Apakah Anda benar-benar bisa bahagia bersama seseorang yang tidak menginginkan pernikahan? Pertanyaan ini penting untuk memastikan Anda tidak menutup mata terhadap kebutuhan diri sendiri.
Pertimbangkan Bantuan Profesional
Jika komunikasi buntu, konseling pasangan bisa menjadi pilihan. Seorang konselor dapat membantu membuka dialog dan menemukan jalan tengah.
Bila pasangan menolak, terapi individu juga bisa membantu Anda memahami perasaan, termasuk soal waktu untuk menikah atau membangun keluarga. Dengan panduan profesional, keputusan yang diambil bisa lebih tenang dan matang.
Tahu Kapan Harus Pergi
Pada akhirnya, Anda mungkin harus mengambil keputusan sulit: bertahan atau pergi. Jika setelah berulang kali mencoba tetap tidak ada titik temu, meninggalkan hubungan bisa jadi pilihan terbaik.
Meski menyakitkan, keputusan ini akan memberi ruang untuk masa depan yang lebih sesuai dengan nilai dan harapan Anda. Ingat, pernikahan bukan hanya soal cinta, tapi juga keselarasan tujuan hidup.
Setiap hubungan unik, dan tidak ada jawaban tunggal ketika pasangan menolak melanjutkan ke pernikahan. Yang terpenting adalah kejujuran pada diri sendiri dan keterbukaan bersama pasangan.
Jika jalan kalian berbeda, lebih baik berpisah dengan hormat daripada memaksakan pernikahan yang tidak sejalan. Karena pada akhirnya, pernikahan yang sehat hanya bisa lahir dari dua orang yang sama-sama siap.