Peduli Musibah Ponpes Al Khoziny, Kopri PMII Sidoarjo Terjun Bantu Dapur Umum
GH News October 01, 2025 10:26 PM

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Puluhan kader Kopri PMII Sidoarjo Ponpes Al Khoziny menunjukkan kepedulian mereka terhadap musibah ambruknya bangunan Musala Kopri PMII Sidoarjo Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Rabu (1/10/2025).

Para kader perempuan ini terjun langsung ke dapur umum, bergotong royong menyiapkan makanan dan minuman bagi keluarga korban serta Tim SAR gabungan yang masih berjibaku melakukan evakuasi santri.

Ketua Kopri PC PMII Sidoarjo, Safitri Eria Farhani, menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi ini. Ia menegaskan, musibah yang menimpa Ponpes Al-Khoziny menjadi duka bersama sekaligus momentum untuk memperkokoh semangat kemanusiaan sebagaimana nilai luhur Pancasila.

“Kami segenap keluarga besar Kopri PC PMII Sidoarjo menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Musibah ini mengingatkan kita semua bahwa di tengah duka, persatuan dan kemanusiaan harus semakin kokoh, sesuai semangat Hari Kesaktian Pancasila,” ungkap Safitri.

Tidak hanya menyampaikan doa, Kopri PC PMII Sidoarjo juga membuktikan kepedulian dengan aksi nyata. Sejumlah kader perempuan aktif menjadi relawan dapur umum, menyediakan kebutuhan logistik bagi korban, keluarga, dan petugas di lapangan. 

Kehadiran mereka di garda dapur umum mencerminkan nilai gotong royong yang menjadi roh Pancasila sekaligus ajaran luhur bangsa.

Safitri menambahkan, nilai-nilai Pancasila harus hadir bukan hanya dalam peringatan seremonial, tetapi juga dalam tindakan nyata yang menebarkan kasih sayang dan solidaritas.

“Hari ini kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Bagi Kopri, kesaktian itu bukan sekadar simbol, tetapi harus diwujudkan dalam kerja kemanusiaan. Ketika duka menimpa saudara kita, di situlah Pancasila menemukan maknanya dalam gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial,” tegasnya.

Kopri PC PMII Sidoarjo juga mengajak seluruh masyarakat untuk bahu-membahu memberikan dukungan. Baik doa, tenaga, maupun bantuan sekecil apa pun akan sangat berarti bagi keluarga besar Ponpes Al-Khoziny yang tengah diuji dengan cobaan berat.

“Semoga musibah ini mengingatkan kita semua bahwa Pancasila bukan hanya ideologi, tetapi juga napas kemanusiaan. Dengan persaudaraan dan solidaritas, insyaAllah kita bisa bangkit dari duka,” pungkas Safitri. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.