Kota Bandung (ANTARA) - Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) meminta Pemerintah Kota Bandung berpihak kepada pengelola sah Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) yang memiliki legalitas jelas, demi menjaga kepastian hukum dan keberlangsungan konservasi satwa.
"Ya, sampai saat ini Bandung Zoo masih ditutup. Kita paham Pemkot sedang mendapat hujatan dari berbagai pihak sehingga belum bisa melanjutkan kontrak. Tapi kita berharap dukungan tetap diberikan, karena ini menyangkut aset kota," kata Pimpinan YMT John Sumampau kepada ANTARA di Bandung, Jumat.
Menurut John, YMT menyambut baik arahan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang menekankan pentingnya tata kelola profesional dalam pengelolaan kebun binatang.
"Kami memiliki komitmen yang sama, yakni menjaga kesejahteraan satwa, memberikan kenyamanan bagi pengunjung, serta menjadikan Bandung Zoo sebagai pusat konservasi, edukasi, dan rekreasi kebanggaan masyarakat Bandung," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa YMT adalah pemegang mandat sah berdasarkan akta yayasan yang diakui oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM. Karena itu, tidak ada dualisme kepengurusan dalam tubuh YMT.
"Setiap upaya pihak-pihak lain yang merongrong legitimasi YMT adalah tindakan yang tidak berdasar dan berpotensi merugikan keberlangsungan konservasi satwa serta kepentingan publik," katanya.
John menambahkan dengan dukungan semua pihak, Bandung Zoo diharapkan dapat segera kembali dibuka untuk masyarakat dengan wajah baru yang lebih baik, transparan, dan berorientasi pada konservasi.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, memastikan tidak akan membuka kembali Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) selama konflik internal di tubuh Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) sebagai pengelola masih berlangsung.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan pengelolaan lembaga konservasi tersebut harus sesuai aturan hukum dengan memastikan pihak yang memiliki kedudukan hukum jelas.
"Di internal yayasan ini masih berkonflik. Ketika dimediasi oleh Polrestabes dan BKAD Kota Bandung, ternyata mereka tidak mau damai, ya sudah, tutup," kata Wali Kota Farhan dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat (26/9).