SRIPOKU.COM - Yurike Sanger meninggal dunia di San Gorgonio Memorial Hospital, California, Amerika Serikat, Rabu (17/9/2025) waktu setempat.
Jenazah Yurike tiba di Indonesia pada Minggu malam (5/10/2025) dan disemayamkan lebih dulu di RSPAD Gatot Soebroto.
Ia lalu dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Senin (6/10/2025).
Putri Yurike, Eka Putri, menceritakan detik-detik terakhir sang ibu sebelum berpulang.
"Tanggal 15 September pagi, Mama mengeluh sakit dada dan muntah. Kami bawa ke rumah sakit, dan malamnya dokter bilang sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi Mama bilang, ‘Saya tidak akan menyerah, semua tergantung Tuhan.’ Besoknya masuk ICU, dan Rabu pagi Mama dipanggil Tuhan,” kata Eka.
Yurike menghembuskan napas terakhir di San Gorgonio Memorial Hospital, Banning, California, Amerika Serikat pada 17 September 2025 waktu setempat, di usia 80 tahun.
Eka menambahkan, selama bertahun-tahun keluarga sepakat tidak memberi tahu kondisi terburuk kepada ibunya agar ia tetap bersemangat.
"Kami sepakat tidak memberitahu hal terburuk supaya Mama tetap semangat. Dia selalu bilang, dokter bukan Tuhan. Kata-kata itu terus dia pegang sampai akhir," ujar Eka.
"Mama itu seorang pejuang. Dari dulu dia selalu bilang, apapun yang terjadi, semua tergantung Tuhan,” ujar anak Yurike yang lain, Lintar Wardana, saat ditemui usai pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025).
Lintar mengenang bagaimana sang ibu tidak pernah kehilangan semangat meski kondisinya sering naik turun akibat penyakit yang diderita sejak lama.
"Dia divonis kanker payudara dari 2013, dan dokter bilang enam bulan. Tapi kenyataannya dia terus berjuang, dia terus beriman sampai Tuhan panggil," tuturnya.
Sementara itu, Tri Wahyudi, salah satu putra lainnya, mengenang sang ibu sebagai sosok mandiri yang tetap aktif bepergian hingga usia senja.
“Mama kalau ke Amerika–Indonesia itu terbang sendiri, benar-benar mandiri sekali. Dari muda memang suka traveling, jalan-jalan,” ujarnya.
Yurike dimakamkan di area perintis dan pejuang kemerdekaan, Blad 5, berdampingan dengan makan tokoh nasional lainnya.
Pemakaman berlangsung sederhana dan khidmat, dihadiri keluarga, kerabat, dan sejumlah tokoh yang mengenal sosok Yurike semasa hidupnya.
Suasana haru begitu terasa selama proses pemakaman, terlebih mengingat perjuangan Yurike berjuang bertahan hidup melawan penyakit kanker yang diidapnya.