TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Pupuk Indonesia (Persero) mencatat serapan atau penebusan pupuk bersubsidi di wilayah Tegal per 13 Oktober 2025, mencapai sebanyak 30.647 ton dari total alokasi sebanyak 37.906 ton.
Realisasi penebusan oleh petani tersebut secara persentase di angka 81 persen.
Selain itu, capaian serapan pupuk organik juga menunjukkan angka yang bagus, sekira 92 persen atau sebanyak 230 ton dari alokasi sebanyak 250 ton.
Kemudian pupuk urea terserap sebanyak 16.956 ton dari alokasi sebanyak 22.000 ton atau mencapai 77 persen.
Sedangkan pupuk NPK telah terserap sebanyak 13.461 ton dari alokasi sebanyak 15.650 ton atau sebanyak 86 persen.
GM Region 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Ihwan mengapresiasi atas serapan tersebut.
Dia berharap hingga akhir tahun 2025 nanti, serapan pupuk subsidi di Jateng optimal hingga 100 persen.
"Kami mengapresiasi melihat tingkat serapan pupuk subsidi di Tegal, termasuk serapan pupuk organik yang mencapai 92 persen.
Hal ini menunjukkan kesadaran petani Tegal untuk melakukan praktik pemupukan berimbang, demi menjaga kesuburan dan kualitas tanah,” ujar Ihwan kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Menurut Ihwan, capaian serapan organik yang tinggi ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk mendorong penggunaan pupuk organik guna meningkatkan kandungan C-Organik dalam tanah, yang merupakan kunci keberhasilan pertanian berkelanjutan.
"Dengan alokasi organik yang telah terserap 230 ton, hanya tersisa 20 ton lagi yang masih dapat ditebus," ungkapnya.
SM Region 2B Pupuk Indonesia, Jeff Narapati mengimbau, petani yang memiliki alokasi namun belum menyelesaikan penebusan, bisa segera menebusnya menggunakan kartu tani atau KTP.
Seperti stok pupuk bersubsidi di Gudang Purwahamba, Kabupaten Tegal, tercatat mencapai 5.304 ton, terdiri dari urea 3.393 ton, NPK 1.790 ton, dan organik 121 ton.
Berdasarkan pendataan, terdapat belasan ribu petani di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal yang belum menebus pupuk bersubsidi.
Rinciannya, Kabupaten Tegal dari 62.150 petani yang terdaftar di ERDKK, terdapat 16.76 petani yang belum menebus pupuk.
Kemudian Kota Tegal, dari 395 petani yang terdaftar di ERDKK, ada 75 orang yang belum menebus pupuk bersubsidi.
"Ini menjadi perhatian kita semua. Kami berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan sosialisasi agar seluruh alokasi pupuk bersubsidi dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat waktu," jelasnya.
Sementara, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan mengungkapkan, Pupuk Kujang berkomitmen terus menjaga keandalan pabrik untuk memproduksi urea untuk petani Tegal.
Sesuai arahan Presiden Prabowo yang sangat concern pada swasembada pangan.
Hal itu akan tercapai jika produktivitas tanaman tinggi dan bisa terjadi jika tanahnya sehat.
"Supaya tanah sehat kembali, perlu dilakukan sistem pemupukan berimbang, termasuk penggunaan urea dan pupuk organik.
Kami terus menjaga produksi dan kualitas pupuk untuk seluruh petani di wilayah distribusi kami termasuk urea untuk petani Tegal," ungkapnya. (fba)